18. Aku, Kamu, dan Dia

136 13 0
                                    

Jangan kasih harapan kalau nggak bisa mewujudkannya





Happy Reading

"Aku........,"

Semoga apa yang akan aku ucapkan ini menjadi yang terbaik untuk kami berdua.

"Aku belum bisa Mas, hatiku masih terlalu sakit untuk balik ke kamu. Aku harap kamu mengerti," ujarku.

Hanya itu yang mampu aku ucapkan. Rasa sakit itu masih kentara sampai sekarang. Dibohongi, dikhianati, dipermainkan. Siapa yang tak sakit hati kalau diperlakukan seperti itu.

"Oke,"

Dan hanya itu yang ia ucapkan. Aku nggak tahu apa yang ia rasakan sebenarnya. Kenapa sekarang tiba-tiba dia minta seperti itu.

Kami pun terdiam hingga akhirnya tak terasa sudah sampai di Surabaya. Aku merasa dia yang sekarang menghindariku. Apalagi lagu yang diputar di bis membuat kami semakin canggung. Lagu dengan judul "Ada Cerita" yang hampir mirip dengan kami saat ini.

Hapus air mata yang mengalir di wajahmu
Tak perlu kau bersedih
Cinta tak mungkin bisa tuk melebur menjadi satu
Karna kita berdua berbeda

Jangan tanyakan mengapa
Aku pun tak ada jawabnya
Usah kau tangisi lagi
Biarlah berlalu

Dalam hatiku tak kan mungkin hilang
Meski dirimu tak lagi bersamaku
Ada cerita di kehidupan nanti
Kita bertemu kan kupastikan kita bersatu

Semua kisah di antara kita
Kan kujaga seumur hidupku

Dalam hatiku tak kan mungkin hilang
Meski dirimu tak lagi bersamaku
Ada cerita di kehidupan nanti
Kita bertemu kan kupastikan kita bersatu

(Dalam hatiku tak kan mungkin hilang)
(Meski dirimu)

Tak lagi bersamaku
Ada cerita di kehidupan nanti
Kita bertemu kan kupastikan kita bersatu

***

Sejak hari itu, aku lihat Mas Chandra semakin terlihat pendiam. Ada apa dengannya? Ahhh terserah dia mau ngapain aja, aku udah nggak peduli. Mungkin aku udah memaafkannya, tapi untuk melupakan segala perlakuannya kepadaku selama ini, aku rasa diriku belum siap.

Hari ini BEM Universitas sedang ada acara sarasehan dengan alumni anggota BEM. Disitu pula ada Mas Pram. Ahh kangen aku sama kakakku yang satu itu. Mas Pram udah bekerja di salah satu kantor notaris terkenal yang ada di Surabaya.

"Haiiiii, long time no see," ujarnya.

"Long time no see, padahal kemarin habis ketemu," balasku.

"Hahahahahah iyain kenapa sih? Biar aku seneng gitu," ujar Mas Pram.

"Ogah," ledekku.

Kami lanjut bergurau. Sungguh kalau aku dan Mas Pram bertemu, pasti selalu bisa meramaikan suasana.

"Chandra kemana? Kok nggak kelihatan?" tanya Mas Pram.

"Nggak tahu, dari pagi belum kelihatan," balasku jujur.

"Nav, besok seharian kamu ada acara nggak?" tanya Mas Pram lagi.

Aku mencoba mengingat sejenak, "Enggak sih, emang kenapa?"

Cinta Simpul Mati 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang