43. OTW Halal

127 13 0
                                    

Kita sama-sama belajar menjadi pribadi yang lebih baik lagi, karena nggak ada manusia yang sempurna

~NavyaChandra~

Happy Reading

Sepekan pasca obrolan serius antara Papa dan Mas Chandra di Solo, Mas Chandra benar-benar membawa orangtuanya ke rumah. Aku akui memang dia sudah banyak berubah. Bukan hanya dari segi penampilan yang semakin terlihat dewasa, tapi juga perilaku dan pemikirannya.

"Ciee yang udah mau sold out, kapan nih tanggal resminya?" ujar Reyna.

Saat ini aku sedang dirias oleh sahabat yang kini menjadi saudaraku. Ada Indah dan Stevani juga. Ingat dong siapa Stevani?

Iyaa, dia yang dulu pacarnya Mas Geral dan sebentar lagi akan melaksanakan pemberkatan pernikahan. Akhirnya Mas Geral menemukan teman sehidup sematinya. Padahal yang aku tahu mereka berdua sering putus nyambung, tapi ya mau gimana kalau Stevani yang menjadi dermaganya Mas Geral. Memang kalau sudah jodoh, gimanapun jalannya pasti akan bersatu.

Indah pun sama sebentar lagi juga akan melaksanakan lamaran dengan calon suaminya. Sedangkan Dini, tepat hari ini dia juga lamaran. Penasaran Dini akhirnya berjodoh dengan siapa?

Kalau kalian menebak Mas Pram, ya kalian benar. Akhirnya setelah sekian lama Mas Pram meyakinkan Dini, memang mereka ditakdirkan untuk menjadi sepasang kekasih. Sama sepertiku yang harus melewati jalan terjal dengan Chandra Abimanyu, akhirnya juga bersatu dalam ikatan suci pernikahan.

"Kok aku deg-degan ya," ujarku.

"Santai aja Nav, dulu aku juga deg-degan, apalagi pas akad," balas Reyna.

"Nikah enak nggak Reyn?" tanyaku sambil terkekeh.

Reyna termenung sejenak, seperti ada yang disembunyikan. Apa aku harus tanya dia kenapa? Apa sedang ada masalah di rumah tangganya dengan Mas Rendra? Tapi agak sungkan sih tanya sesuatu yang privasi kayak gitu.

"Enak dong, melakukan apapun berdua," jawab Reyna.

"Termasuk urusan ranjang ya Reyn?" celetuk Stevani.

Ternyata Reyna dan Stevani itu teman kerja. Mereka juga tergabung dalam komunitas psikolog.

"Itu tuh rahasia dapur aja, jangan dibuka. Entar kalian jadi mikir aneh-aneh, aku nggak tanggung jawab lho," balas Reyna terkekeh.

"Yang penting dalam pernikahan itu harus ada komitmen sama kepercayaan. Mungkin cinta itu hanya bertahan beberapa tahun di awal pernikahan, tapi kalau sudah berkomitmen meski cinta sudah memudar, itu yang membuat pernikahan tetap awet," lanjut Reyna.

"Udah yuk, kayaknya rombongan Mas Chandra udah datang deh," ujar Indah.

***

Acara hampir dimulai. Aku dan Mas Chandra menggunakan kebaya couple. Motif rok ku dan kemejanya disamakan dan itu hasil rancangan sendiri dari calon kakak iparku. Mbak Ria, istri Mas Hendra memang seorang designer spesialisasi kebaya.

"Cantik banget sih mana pipinya sampai merah gitu," bisik Mas Chandra.

Aku hanya tersipu malu, "Ini tuh efek pakai blush on tau," jawabku.

"Untuk kedua mempelai, mari acaranya dimulai dulu. Pacarannya dilanjut nanti aja," sindir MC yang tak lain adalah Mas Ridhan.

Acara demi acara terlaksana. Dan kini saatnya acara inti.

"Silahkan mempelai laki-laki mengutarakan niat dan maksudnya datang kemari," ujar Mas Ridhan selaku MC.

"Assalamualaikum, pertama-tama saya mau mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Andi sekeluarga yang sudah mau menerima keluarga saya dengan tangan terbuka. Niat dan tujuan saya berada disini, ingin menyampaikan maksud hati untuk meminta izin dan restu sekaligus ingin meminang putri Bapak, Navya. Saya tidak akan bicara panjang lebar karena saya bukan tipe orang yang suka bertele-tele. Jadi apakah saya diperbolehkan untuk meminang dan menghalalkan putri Bapak?" ujar Mas Chandra.

Cinta Simpul Mati 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang