16. Pramudya Ar Rozi, Lelaki Sejuta Pesona

119 11 0
                                    

Kita ikuti takdir Allah saja

~Mas Pram~




Happy Reading

Pramudya Ar Rozi

Laki-laki tampan yang berusaha menarik perhatianku. Dia sangat baik, cerdas, punya pemikiran kritis, akhlak yang baik, rajin ibadah, dan bonusnya dia tampan. Hampir nggak punya kekurangan kan?

Ya, itulah Pramudya atau sering ku panggil Mas Pram. Kakak tingkat beda jurusan yang pertama kali bertemu di sekretariat BEM Universitas. Agak unik sih awal pertemuan kami dulu karena kami udah ngobrol akrab layaknya kawan lama tapi nggak ada satupun yang memperkenalkan diri masing-masing.

Pertemuan kedua kami terjadi di perpustakaan kampus dan berujung saling mengenal. Kami jadi dekat karena terjun di dunia yang sama. Dunia organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa atau BEM. Apalagi saat dia berhasil dinobatkan sebagai Presiden Mahasiswa dan aku dipilih sebagai sekretarisnya. Tambah dekat deh. Hehehhe

Tapi manusia itu tidak ada yang sempurna kan? Pasti ada kekurangannya meski sampai sekarang aku belum menemukan kekurangan itu. Sebaik apapun laki-laki itu, tetap saja belum bisa meluluhkan hatiku yang terlanjur sakit karena ulah laki-laki seperti Chandra.

Aku masih belum mau membuka lembaran baru dengan Mas Pram.  Karena separuh hatiku masih dimiliki oleh laki-laki yang berusaha keras aku benci, namun sangat sulit untuk direalisasikan. Chandra Abimanyu sukses membuatku tak lagi mempercayai seorang laki-laki. Kadang aku punya stigma kalau semua laki-laki itu sama, sama-sama tak punya hati dan suka mempermainkan perempuan. Ingin menangnya sendiri tanpa memperdulikakn perasaan orang lain.

"Haiiii, ngelamun aja sih," tegur seseorang yang tiba-tiba muncul di belakangku.

Aku benar-benar terkejut. Dan orang itu adalah orang yang sama dengan yang ku pikirkan tadi. Dasar Pramudya selalu aja bikin kaget akan kehadirannya. Hehehehe

"Mas Pram, selalu deh ngagetin," rajukku.

"Habis kamu ngelamun aja. Ngelamunin apa sih? Ngelamunin aku?" tanya Mas Pram.

"Ihhh geer banget sih. Emang yaa cowok-cowok FH punya tingkat kegeeran yang tinggi?" balasku.

FH itu singkatan dari Fakultas Hukum.

"Emang anak-anak FEB suka banget melamun sendirian di kantin ya?" ledeknya balik.

Nahh kalau FEB itu singkatan dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis atau sering disebut Fakultas Ekonomi.

"Melamunnya anak FEB tuh ngitung berapa pemasukan dan pengeluaran setiap harinya, nggak boleh ada yang lebih atau kurang, harus balance," ujarku berniat bercanda.

"Terus dibuat kayak jurnal-jurnal gitu ya?" tanyanya dengan ekspresi serius.

Kayaknya enak nih ngerjain Mas Pram. Hehehehhee

"Iya dibuat siklus akuntansi. Mau tau nggak caranya buat? Apa mau aku ajarin?" tanyaku..

"Mikirin skripsiku aja udah pusing, segala mau bikin siklus akuntansi. Entar aja kalau udah siap, kita buat sama-sama," balasnya.

Duhh kode lagi kan ini?

Kalau udah begini, yang ada hanya rasa canggung antara aku dan Mas Pram.

"Nggak usah tegang gitu wajahnya, aku cuma bercanda kok. Kamu tahu kan aku orangnya suka bercanda," ujarnya.

Aku hanya tersenyum, "Kalau kamu dapat perempuan yang lebih baik dari aku, aku ikut bahagia. Jangan tunggu kepastian dariku Mas. Aku sudah berusaha mencoba moveon, tapi rasa sakit dan kecewa itu yang masih mendominasi," ujarku jujur.

Cinta Simpul Mati 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang