Asyaqila [SUDAH TERBIT]

(10)KENIKMATAN ODADING

Haloo!!!

Comeback lagi!!!

Jangan lupa follow,vote+coment ya!!!

Responmu semangatku wkwk

"Butuh keberanian yang besar untuk mengungkapkan rasa yang ada"

~GevanoLeonardAldevaro

HappyReading❤️

*****

"Emm gue__guee emm." gumam Vano membuat yang lain berdecak kesal.

"Ngomong apaansih?" gerutu Rey yang mulai jengah.

"Guee____"

"Gue apa cepetan!" greget Axel.

"Gue pengin__" sebelum ucapannya selesai sudah dipotong.

"Apaa?!" sentak Rey dan Axel tak sabaran.

"Jangan di potong bego!" ucap Arion sambil memukul kepala dua gesrek itu dan sang empunya hanya meringis kesakitan.

"Sakit njing!" umpat Axel.

Tanpa menghiraukan ucapan Axel, Arion kembali berucap.

"Cepet mau bilang apa?"

"Emm guepengindeketincewek!" ucap Vano tanpa titik koma.

"Ha!"

Teman-teman Vano hanya melongo cengo dengan ucapan Vano yang begitu cepat.

"Yang bener bego!" ucap Rey kesal.

"Gue pengin deketin cewek!"  ucap Vano dengan intonasi biasa dan jangan lupa wajah datarnya sahabat.

"Ha!" untuk kedua kalinya mereka cengo namun sesaat kemudian Rey memekik.

"Serius?!. Demi apa lo mau deketin cewek?siapa ceweknya? cantik ngga? modelan apa?" tanya Rey bertubi-tubi.

"Gila-gila, kesambet apa lo?" tanya Axel tak percaya.

"Lo serius?" tanya Arion sambil memegang bahu Vano dan menatap dalam bola mata Vano.

Awas belok lo!

"Gausah deket-deket!" ucap Vano datar sambil menyingkirkan tangan Arion dari bahunya.

Risih itu ketika di liat begitu intens kaya keTAHUan maling:v

"Jadi lo ngga belok?!" pertanyaan anjing tiba-tiba mengusik gendang telinga, siapa lagi kalau bukan dari Rey.

"Bego pertanyaan lo ngga bermanfaat njirr!" cemooh Axel sambil menonyor kepala Rey.

"Sakit bego"

"Lo tuh yang bego!"

"Lo lah bego!"

"Dasar bego!"

"Bego lo!"

"Beg___"

"Lo berdua bego!!" potong Kenzo yang sedari tadi diam.

Bego ngga salah mas!!

Vano yang sedari tadi melihat perdebatan itu mulai jengah. Padahal dia sedang bertanya bukanya di kasih solusi malah kampret semua.

"Jadi lo mau deketin siapa?!" tanya Arion sambil menghadap ke Vano. Sedangkan Vano hanya bungkam.

"Jadii?!" desak Arion lagi. Cukup lama Vano terdiam kemudian bersuara.