(47)PEMIKIRAN ARA

16.3K 1.3K 121
                                    

DORRRR!!!

KAGET NGGA??

KAGET AJA LAH!!!

Hayy!!!

Jangan lupa vote+coment💛

PEMBACA SETIA ASYAQILA DARI KOTA MANA??😍❤️

"Antara ingin menerima atau mengulur jawaban"

~ArabellaMaurettaBramesta

Ramein kolom komentarnya💛

HappyReading❤️

*****

Kini di sebuah ruangan minim cahaya, hanya ada satu lampu kecil yang menerangi di tengah-tengah dua orang itu. Dua orang itu hanya diam dalam keheningan.

Salah satu di antara dua orang itu menghela napas panjang. "Kak Vano curiga!" ucap orang yang menghela napas.

"Kok bisa?" tanya orang yang satunya lagi tak percaya. Mereka berdua Aca dan Ara.

"Ngga tau, padahal Aca ngga pernah ngelakuin hal yang mencurigakan!" ucap Aca menggaruk pipinya lucu.

Ara menghela napas. Pikirannya bercabang kemana-mana, tentang Elang dan Putra, tentang balas dendam mereka, tentang Vano yang curiga, dan di tambah lagi ucapan Kenzo tempo hari.

Tentang ucapan Kenzo, dia belum memberi jawaban untuk itu. Dia bingung tentang perasaannya sendiri, di satu sisi dia ingin menerima pernyataan Kenzo, namun di sisi lain dia ingin menyelesaikan urusan tentang dia, Aca, Elang dan Putra tanpa melibatkan orang-orang di sekitar mereka.

Akan rumit jika dia membuka jalan untuk Kenzo memasuki kehidupannya. Di tambah Vano yang kini mulai curiga, dan pasti Vano akan mencari tau dengan sendirinya.

"Ara kok bengong?!" ucap Aca membuyarkan lamunan Ara.

"Hah?!" ucap Ara mengerjap polos.

"Ihh Ara kenapa?!" ucap Aca gregetan.

Karena tidak biasa bagi Ara untuk melamun sampai segitunya.

"Eh, ngga papa. Lagi mikir!!" jawab Ara seadanya.

Aca mendengus. "Jadi gimana?" tanya Aca.

Ara memijit pelipisnya bingung. "Kita harus lebih hati-hati, Kak Vano ngga mungkin nyerah gitu aja walaupun kamu bilang engga!" ucap Ara serius.

Ara mengangguk. "Siap boss!" ucap Aca memberi hormat.

Ara hanya terkekeh kecil melihat tingkah sepupunya.

"Tapi, kapan kita akhiri ini semua?" tanya Aca serius.

"Jangan gegabah!" jawab Ara menghela napas.

*****

Kini suasana kelas XII IPS 3 sangat berisik, karena guru tidak masuk untuk mengajar atau lebih tepatnya jam kosong.

Di pojokan kanan ada segerombolan cowok yang sedang mabar, di depan papan tulis ada segerombolan cewek yang sedang bergosip ria, ada juga si ansos yang sedang menyendiri di bangkunya, dan ada juga beberapa murid yang keluar kelas.

Di pojok kiri ada kelima inti Xaverius yang sedang berbacot ria dengan riangnya, terlebih Axel dan Rey. Yang lain hanya diam menyimak dan sesekali ikut menimpali omongan Axel dan Rey.

Asyaqila [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang