(57)ARA!

18.7K 1.4K 433
                                    

Hayy!!

Jangan lupa vote+coment💛

Ramein kolom komentarnya💛

"Aku kangen kamu Ca!"

~GevanoLeonardAldevaro

HappyReading❤️

*****

Kini, semua orang yang ada di ruangan Aca menitihkan air mata untuk yang ke dua kalinya. Di ruangan itu, ada orang tua Aca dan Ara, Vano dkk, Ara, Zia, Ica, dan Vio.

Sedari tadi teman-teman Aca tak henti-hentinya menangisi Aca yang koma, terutama Ara. Kini, yang Ara rasakan hanya perasaan bersalah kepada sepupunya.

Andai, waktu itu dia bisa melindungi Aca, pasti Aca tidak akan terbaring di ranjang rumah sakit.

Flashback on.

Ara mengerjapkan matanya menyesuaikan dengan cahaya. Yang pertama dia lihat adalah langit-langit ruangan yang berwarna putih dan indera penciumannya mencium bau obat-obatan.

Mata Ara mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan, dan Ara yakin kalau sekarang dia berada di rumah sakit. Lalu tatapannya jatuh kepada kedua orang tuanya yang sedang duduk di sofa.

"Ma__" panggil Ara pelan.

Papa dan Mama Ara langsung menoleh dan beranjak mendekati Ara.

"Kenapa sayang? ada yang sakit? Papa  panggilin Dokter ya?" tanya Papa Ara.

Ara menggeleng lemah. "Aca mana?" tanya Ara.

Seketika Papa dan Mama Ara bungkam, tak tahu mau menjawab apa.

"Aca mana?" tanya Ara lagi.

Tiba-tiba Mama Ara menitihkan air matanya. "Sayang, Aca___Aca koma!" ucap Mama Ara lirih.

Degg.

Ara menatap tidak percaya ke arah Mamanya. "Ngga mungkin!" ucapnya menggeleng.

Ara menatap Papanya. "Aca ngga koma kan Pa?!" tanya Ara kepada Papanya.

Papa Ara mengangguk kaku. "Yang di katakan Mama benar Ra!" ucap Papa Ara.

Ara menggeleng kuat. "ENGGAK ACA NGGA KOMA!!" teriak Aca.

Satu persatu buliran air jernih mengalir dari mata Ara, dia menangis. "Enggak, Aca ngga koma!" ucap Ara menggeleng dan langsung bangkit dari tidurnya.

"Kamu mau kemana?!" tanya Mama Ara mencegah Ara yang akan turun dari brankar.

"Aku mau nemuin Aca, dia ngga koma hiks!" ucapnya terisak.

"Kamu baru siuman sayang!" ucap Papa Ara.

Ara menggeleng. "Aku mau ketemu Aca!" ucapnya menolak.

Ara turun dari brankar dan mencabut selang infus yang menempel di punggung tangannya, dan langsung berlari menuju ruang rawat inap Aca.

"ARA!!" teriak Mama Ara sambil berlari menyusul Ara di ikuti oleh Papa Ara.

Di depan ruangan rawat inap Aca, Ara melihat para sahabatnya dan sahabat Axel. Dia berlari menuju mereka.

"ARA?!" ucap mereka kaget.

Asyaqila [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang