Yoga
you have blocked this contact. tap to unblock.
Calista menatap layar ponselnya dengan nanar. Blokir. Sudah hampir dua minggu kontak Yoga di biarkan berdebu dalam keadaan terblokir, dan hari ini Calista akan membuka blokiran itu seperti apa katanya tadi siang.
Ibu jarinya masih menggantung di udara, belum siap untuk menekan tombol buka blokir. Dirinya masih sedikit ragu dengan tindakannya namun juga terpentok dengan janji.
Calista menghembuskan nafasnya. Ia meletakan ponselnya asal di atas kasur. Kedua bola matanya memutari sekitar kamar dan berhenti di jam dinding yang mengantung di dekat lemari pakaiannya, sudah pukul 18:45 yang artinya lima belas menit lagi dirinya harus turun untuk makan malam bersama keluarganya.
"Apa abis makan, aja?"
Tidak. Jika sesudah makan efeknya akan lupa dan berakhir dirinya yang tertidur dan melupakan janjinya. Yoga akan kecewa dengan dirinya dan lama kelamaan akan menghilangkan rasa kepercayaan pada dirinya.
Astaga, bagimana ini? Hati dan fikirannya terasa sedang bertarung dan membuat dirinya lemah. Calista mengambil ponselnya kembali dan menatap layar yang masih menampilkan profil milik Yoga.
Calista menarik nafasnya dalam dan menghembuskannya secara perlahan, matanya kembali fokus pada ponsel dan...
You unblock this contact
Kontak Yoga berhasil di buka pemblokirannya. Calista menjauhkan ponselnya sebentar lalu menyandarkan pungungnya pada sandaran ranjang. Ia hanya membuka blokiran tapi rasanya seperti sedang berhadapan dengan polisi karena kasus pembunuhan berencana. Bayangkan tengangnya seperti apa.
Gadis itu kembali menatap layar ponselnya. Ia harus memberi kabar Yoga terlebih dahulu karena dapat di pastikan jika Yoga tidak tau tentang pembukaan blokiran ini.
P
Yoga?Calista menunggu dengan perasaan deg-deg'an. Gila, dirinya hampir di buat gila hanya karena masalah sepele seperti ini. Astaga, ini semua karena Abib yang mengancamnya.
Hai, Lista!
Matanya membulat melihat pesan jawaban dari Yoga. Dengan jemari yang bergetar Calista membalas.
Hai, Yoga.
Ada apa?Gue cuma mau bilang, kangen.
Udah itu aja.
Terima kasih.
Oiya, jaga kesehatan dan selalu tersenyum ya. Night.Iya, sama-sama.
🙂
Yoga blocks your contact.
Matanya Calista berkaca-kaca. Yoga benar-benar memblokirnya setelah mengatakan 'sesuatu' seperti apa yang ia bilang siang tadi. Calista tidak menyangka jika lelaki itu adalah lelaki penepat janji.
Gadis itu merebahkan kepalanya pada ranjang yang di balut dengan sprai putih polos, matanya menatap langit-langit kamarnya yang mendominasi warna biru laut itu. Rasanya tenang dan damai.
"Kita udahan aja ya, Lis."
Calista menatap lelaki di depannya dengan bingung. Entah kenapa lelaki itu mengucapkan satu kalimat yang membuat dirinya hancur padahal mereka baru saja bersenang-senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend Zone [Selesai]
Teen FictionSeries # 3 MauNinda Series #3 *** Cinta itu tidak seindah seperti taman bunga. Cinta itu rumit seperti sebuah labirin. Cinta itu memusingkan seperti Rolercoster. Tapi dari Cintalah kita tau sebesar apa dia memperjuangkan 'cinta'nya agar cinta itu...