FZ || Nguping

731 71 4
                                    

Hari ini Calista kekantin bersama Guntur. Hanya berdua tanpa kedua temannya atau Abib. Calista seolah lupa dengan teman-temannya padahal dirinya baru saja jadian satu hari. Apa cinta memang seperti itu?

Calista memasuki kelasnya dan menemukan kedua temannya sedang duduk berdampingan dengan minuman botol di atas meja. Calista melirik keadaan kelasnya, hanya ada Ressy dan Wanda serta beberapa anak perempuan yang sedang menidurkan kepalanya di atas meja.

Gadis itu berjalan mendekat pada kedua temannya, menarik kursi kosong entah milik siapa dan meletakan di samping Ressy. Kedua temannya menoleh pada Calista.

"Gimana, seru?" tanya Wanda bermaksud untuk menyinggung tentang Calista dan Guntur.

"Seru, dong!" jawab Calista bahagia.

"Emang lo ga takut buat jatuh cinta dan kembali jatuh lagi?" dengan hati-hati Ressy bertanya mengenai hal yang sebenernya bersifat pribadi.

Calista memamerkan senyumnya pada Ressy, seolah-olah dirinya memang baik-baik saja tanpa rasa sakit atau luka yang membekas. Gadis itu terlihat fine-fine saja.

"Takut ga takutnya itu tergantung diri sendiri. Kalo diri lo mau bangkit dari zona nyaman dan milih buat mencoba lagi, ya pasti bisa."

"Lagi pula, kita ga semestinya bertahan di kastanya patah hati. Setiap hati memang harus di patahan beberapa kali baru hati itu bisa tau gimana rasanya sakit karena di tinggal, sakit karena di selingkuhin, sakit karena di permainkan dan rasa sakit lainnya yang wajar di rasain kita-kita, tujuannya apa? Tujuannya itu untuk memperkuat mental kita." sambung Calista.

Kedua temannya diam menyimak ucapan dirinya. Calista menunjuk Wanda dengan dagunya, "Kaya lo, Wan. Lo terjebak di zona sakit hati yang lo buat sendiri."

"Hah?"

"Sebenernya lo bisa kalo mau keluar, emang sih awalnya sulit dan nangis mah pasti. Tapi kalo lo ga mau buka hati lo buat cowo lain lo mana bisa tau kalo sebenernya lo udah keluar dari lingkarannya Jordi apa belum." Kata Calista menasehati Wanda yang sedang duduk dengan menopak kepalanya dengan satu tangan.

Wanda adalah type gadis susah move-on dan selalu stuck di zonanya sakit hati sampai berbulan-bulan tanpa mau keluar untuk mencari obat. Wanda terlalu meratapi lukanya hingga membuat luka itu mengering dengan sendirinya dan meninggalkan bekas.

Wanda adalah korban perselingkuhan antara pacar dan teman dekatnya. Satu tahun yang lalu tepatnya saat mereka masih duduk di bangku kelas sepuluh, Wanda pernah berpacaran dengan kakak kelas dan hubungan mereka bertahan sampai di titik dua bulan. Mereka putus karena sih cowonya selingkuh sama temen dekat Wanda sendiri.

Dari sana lah Wanda sudah tidak lagi dekat atau bahkan pacaran. Jika di tanya alasannya sederhana 'Gue ga mau masuk ke lobang yang sama' hingga pada satu momen Alif mulai berani mendekati Wanda secara perlahan dan Wanda menerimanya.

Mereka dekat bahkan sering pergi bersama tapi belum ada kepastian di antara mereka. Alif yang masih takut untuk melangkah karena Alif tau seberapa downnya Wanda saat tau jika Jordi selingkuhin dia.

Ressy yang dari tadi menyimak pembicaraan teman-temannya mengangguk membenarkan perkataan Calista, "Bener, Wan. Kenapa lo ga coba buat buka hati lo?"

Wanda mengacak rambutnya frustasi, "Gue udah coba tapi belum bisa. Walaupun Alif ikut berperan buat bantu gue keluar dari zona sialan itu, gue tetep belum bisa."

"Dan... Alif udah nembak lo?" tanya Calista penasaran.

Wanda mengangguk, "Udah, tapi gue yang belum bisa nerima dan masih takut kejadiaan itu bakalan keulang lagi tapi dengan wajah manusia yang berbeda."

Friend Zone [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang