[6] AWAL CINTA

687 26 0
                                    

"Terkadang banyak orang menganggap cinta itu lahir dari mata dan turun ke hati, bahkan saling mengungkapkan perasaan cinta mereka satu sama lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terkadang banyak orang menganggap cinta itu lahir dari mata dan turun ke hati, bahkan saling mengungkapkan perasaan cinta mereka satu sama lain. Lalu bagaimana untuk orang yang buta dan bisu, apakah mereka akan melahirkan cinta itu melalui mata mereka yang tertutup, dan mulut mereka yang tak dapat berbicara"

Sepulangnya Azelina di asrama, Ia segera menggantikan pakaiannya. Kepalanya yang terasa pusing, membuat Azelina merebahkan tubuhnya ke kasur.

Dalam keheningan, ponsel Azelina berdering di saku celananya. Azelina segera mengecek dan menemukan sebuah telpon dari nomor asing.

Azelina yang mengira itu adalah klien baru, membanting ponselnya ke meja yang berada di sebelahnya. Dua matanya seakan ingin tertutup, dengan terkantuk-kantuk Azelina membiarkan dirinya tertidur.

Wanita itu membutuhkan istirahat setelah menerima hukuman yang berat di sekolah. Lagipula, kemarin malam ia sudah mengurangi waktu tidurnya hanya untuk berpesta.

Ponsel Azelina kembari berdering, ia yang sudah tertidur itu terpaksa terbangun. Dengan mata yang terkantuk-kantuk, Azelina mengangkat telpon tersebut.

"Ha-lo," sapa Azelina merebahkan tubuhnya kembali ke kasur.

Tiba-tiba telpon itu terputus, Azelina yang merasa risih mematikan ponselnya. Ia tau, saat ini ia sedang di permainkan oleh pemilik nomor asing itu.

Dengan helaan nafas yang dalam, Azelina kembali tidur dan membiarkan ponsel itu terdiam bisu tanpa berdering kembali.

♧♧♧

Terdengar jelas suara hentakkan kaki berlari-larian. Azelina yang sudah tidak sanggup menahan panggilan alam, segera ke toilet.

Setelah selesai Azelina kembali ke dalam kelas, beberapa menit lagi jam istirahat akan bermulai. Saat melewati koridor, Azelina 'tak sengaja menemukan Alvino di depan, keduanya akan saling melewati.

Dengan senyum licik, Azelina menghalangi Pria itu guna memintanya berhenti sejenak.

"Woyy, mau kemana lo, sombong amat," sapa Azelina melipatkan kedua lengannya di atas perut.

Alvino terkekeh, "Emangnya kita kenal? Minggir lo," ujar Pria itu setelahnya.

"Cihh, lo kira gue mau apa kenalan sama lo, lagian muka kek monyet gitu aja di banggain, pake bedak kek gue dong," cicit Azelina kian 'tak henti menceramah Pria itu dengan nasehat konyolnya.

Alvino bergeser ke kiri, namun lengan Azelina terburu ia rentangkan guna menghalangi jalan Pria tersebut.

"Lo mau apa sih?" tanya Alvino yang telah lelah menghadapi Wanita di depannya.

Azelina tersenyum licik, "Gue mau di anterin ke kelas," ucapnya dengan raut wajah yang bahagia.

"Yaudah minggir dulu dong," ujar Alvino di sertakan senyuman yang aslinya di karenakan terpaksa.

A Z E L I N A [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang