[10] BERSAMAMU

478 16 0
                                    

"Nyaman itu bukanlah saat dimana kita terbaring di kasur dan memeluk guling, tapi nyaman itu saat bersama dia yang sering membuatmu memeluk kerinduan dan hasrat untuk terus bersama"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nyaman itu bukanlah saat dimana kita terbaring di kasur dan memeluk guling, tapi nyaman itu saat bersama dia yang sering membuatmu memeluk kerinduan dan hasrat untuk terus bersama"

Malam hari yang begitu dingin, membuat Azelina menyembunyikan tubuhnya di bawah selimut. Wanita itu tengah memainkan ponselnya, bahkan sedang membalas beberapa line dari Luna.

Seketika ponsel Azelina mengarah pada panggilan, nomor itu adalah yang kemarin, artinya Alvino menelpon Azelina kembali.

"Halo, kenapa sayang," rayu Azelina dengan kekehan tawa yang pelan.

"Dapat salam dari Adik gue, udah gue mau tidur," ucap Alvino yang berniat memutuskan sambungan panggilan tersebut.

"Eehhh, jangan dulu, gue masih mau ngomong sama lo," ujar Azelina dengan menyernyitkan dahi nya. Entah mengapa Azelina ingin mendengar suara Alvino pada malam hari ini.

"Ngomong apa, buruan keburu gue matiin," kata Alvino membatalkan niatnya yang barusan ia ucapkan pada Azelina.

"Bisa ketemuan gak, gue lebih suka ngomong secara langsung," pinta Azelina berharap Pria itu menyetujuinya. Walaupun peluang Azelina hanya sedikit, sudah pasti 99% Pria itu menolak.

"Yaudah, ini gue lakuin karena Adik gue suka sama hadiah yang lo saranin, dimana?"

Mendengar jawaban Alvino barusan, Wanita itu tersenyum dan segera memberi alamat pertemuannya. Azelina bangkit bergegas mengambil jaket dan tas kecil, tidak lupa pula ia mempoleskan beberapa bedak dan lipstik agar wajahnya terlihat nyaman di pandang.

Azelina keluar dari asrama dengan motornya. Wanita tersebut mengarah ke jalan yang mereka janjikan, walaupun lokasi nya terlalu jauh dari asrama, Azelina mengusahakan pertemuan malam ini menyenangkan.

Sesampainya di tempat tujuan, Azelina melirik pada galeri bangunan tersebut. Rumah makan yang buka selama 24 jam itu membuat perut Azelina ingin menikmati sesuatu.

Sembari menunggu Alvino datang, Azelina memesan minuman guna menyegarkan mulut dan tenggorokkannya. Rasa dingin dari suhu ruangan itu membuat Azelina memijit paha nya. Azelina yang menggunakan celana levis pendek itu merapatkan paha nya.

Alvino datang dengan pandangan yang melirik ke kiri dan kanan, mencari keberadaan Azelina. Dengan senyum yang merekah, Azelina melambaikan tangannya guna meminta Alvino menghampiri meja tempat duduknya.

"Lo mau minum apa mau makan?" tanya Azelina menyerahkan daftar menu pada Alvino.

"Jauh-jauh dari rumah kesini, gak mungkin kan cuma mau minum doang," celetuk Alvino meminta seorang pelayan mendekati meja keduanya.

Setelah memesan miliknya, Alvino menoleh ke arah Azelina.

"Lo mau apa?" tanya Alvino menunggu jawaban Azelina.

A Z E L I N A [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang