[42] NAMA UNTUKNYA

405 9 0
                                    

"Aku bahagia ada di dekatmu, aku bersedih jauh darimu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Aku bahagia ada di dekatmu, aku bersedih jauh darimu. Jika aku tiada, perasaan apa yang akan ku rasakan?"


Azelina membelai perutnya dengan lembut, merasakan perubahan yang semakin membesar pada beberapa bagian perutnya. Ini sudah hampir ke-8 bulan Azelina mengandung, dan ucapan Ibu Alvino masih saja terngiang-ngiang di kepala Azelina.

"Sampai kapanpun, Saya gak akan nerima hubungan gelap kalian,, hiks,"

"Sampai kapanpun!"

"Saya gak akan nerima hubungan gelap kalian,,"

Berulang-ulang kali tegasan itu menghantui pikiran Azelina. Wanita itu tengah duduk di sofa, dengan tatapan sendu menatap layar televisi yang menyala.

Pagi-pagi hari, Alvino mengatakan bahwa ia akan mengurus surat-surat kelulusannya. Sehingga Pria itu akan berpulang di waktu sore menjelang.

Azelina berjalan menghampiri dapur, mengambil air putih untuk ia minum. Sesekali ia memperhatikan layar ponselnya, mendapatkan notifikasi dari aplikasi sosmednya. Ia tertarik untuk mengeceknya, profil anak bayi yang terlihat lucu dan sangat menggemaskan. Itu adalah link tata cara merawat bayi, merasa cukup penting, Azelina membacanya sembari rebahan di kasur kamar.

Seiring berjalanannya pagi hari menjadi siang, Azelina 'tak henti searching sosial media, berharap menemukan ide menjadi Ibu sehat. Pikiran Azelina terus melesat hingga ia merasa bosan. Sesekali ia membelai perutnya, dengan senyuman yang menepis di bibir.

"Semenjak hamil, gue gak pernah USG," ucap Azelina mengingat-ingat hari lalu.

Pada umur kandungannya yang sudah lama, Azelina belum sama sekali melakukan USG kandungan. Ia berharap, setelah Alvino nanti pulang, Azelina dapat mengajaknya ke Rumah sakit.

Azelina menekan tombol panggilan pada nomor ponsel Alvino. Menyimpan benda pipih itu ke telinga kanannya.

"Halo," sapa Azelina ketika Alvino sudah mengangkatnya.

"Iya, kenapa Zel?" tanya seseorang dari ponsel, Alvino.

Azelina tersenyum, "pulang nanti, anterin gue ke Rumah sakit ya," ucapnya.

"Ngapain? Lo sakit? Kalau sakit biar gue pulang," kata Pria itu dengan sedikit keterkejutan.

"Enggak, gue mau USG!" ucap Azelina membenarkan perkataan Alvino yang salah.

"Owh, yaudah kalo gitu, tunggu gue pulang ya," kata Pria itu, terdengar sedang berbicara dengan seseorang.

"Iya. Gue tidur dulu, bye!" ujar Azelina mematikan sambungan panggilannya

A Z E L I N A [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang