"Jika aku takut, kamu mau menemaniku. Jika aku sedih, kamu mau membahagiakanku. Tapi, jika aku tiada, apa kamu mau mencariku? Mencari pengganti posisiku?Kalender hari sudah berjalan, ini adalah minggu ke beberapa kalinya Azelina merasakan sakit pada bagian perut dan paha. Melawan rasa sakitnya, Wanita itu bersemangat mengerjakan pekerjaan rumah, seperti menyapu lantai bahkan membuat masakkan sehat.
Selama beberapa minggu ini, Azelina sering sekali mendapatkan buang air kecil. Bahkan, biasanya yang selalu mengantuk, kini malah strong dan bernafas normal.
Azelina duduk menonton televisi, sembari tangan yang tengah melipat pakaiannya. Selama ia hamil dan hampir mendekati waktunya persalinan, Alvino selalu membantu segala pekerjaan rumah. Entah itu mencuci pakaian, ataupun memasak nasi dan air hangat untuknya. Bahkan, Alvino sering sekali menginap di asrama, entah itu selama 3 hari ataupun 5 hari.
Sisi perhatian Alvino sudah terlihat, sepertinya ia sangat memperhatikan kesehatan Azelina dan bayi di kandungannya. Kini, Pria itu sedang di rumah untuk mengurus kuliahnya kelak.
Azelina yang merasa sudah selesai melipat pakaiannya, segera membawanya ke kamar untuk menyimpannya di lemari. Setiap menit, Azelina terus-menerus ke kamar mandi, ia yang tidak tahan menahan kandung kemihnya.
Saat ia keluar dari kamar mandi, perutnya menjadi semakin kram dan menyakitkan. Sesekali ia mencoba duduk dan beristirahat sejenak, akan tetapi rasa sakit itu selalu mengganggu.
Merasa tidak nyaman pada keadaannya, Azelina beranjak ke kamar untuk mengambil ponsel lalu menelpon Alvino. Saat ia berjalan, tiba-tiba saja terasa letupan kecil di dalam perutnya, bahkan mengeluarkan cairan bening yang mengalir hingga ke mata kaki Azelina.
Dengan cepat Wanita itu meraih ponselnya, menelpon Alvino untuk di minta pertolongan.
"Halo Vin, perut gue udah sakit argh,,, Vin!" lirih Azelina terduduk di lantai menahan rasa yang begitu ngilu di perutnya.
"Oke, gue sekarang juga kesana."
Selama menunggu Alvino datang, Azelina menggigit bajunya keras-keras. Berusaha melawan rasa ngilu itu, dan untungnya Alvino tiba dengan cepat.
Pria itu mengiring Azelina untuk di bawa keluar, syukurnya Alvino datang dengan mobil, sehingga mempermudah sedikit posisi Azelina nantinya di perjalanan.
Alvino menancapkan gas yang sekiranya cukup mempercepat perjalanan. Tujuannya adalah ke tempat Rumah sakit yang kemarin melakukan test DNA, dan USG kehamilan Azelina.
"Cepetan Vin,,, duhh sakit bangethhh!" lirih Azelina meminta Alvino mempercepat mobilnya.
"Iya Zel, tahan dulu, ini jalannya macet," kata Alvino berusaha mengklakson mobil di depan, agar memberikan jalan untuk Alvino mempercepat langkahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Z E L I N A [COMPLETED]
RomanceFOLLOW SEBELUM MEMBACA^^ THANK YOU Sulit hidup di dunia sekarang. Berbagai hal selalu menggunakan uang, lantaran mencari uang itu sendiri lebih menyulitkan. Ketika Wanita mengambil jalur sebagai pelacur, merelakan tubuhnya di santap pemburu. Apa yan...