"Kalau jadi magnet itu harus menerima tarikkan dari besi, semakin kamu menolaknya, semakin pula besi itu nekat mendekatimu"
Mata Azelina tersorot pada sebuah kelas yang kosong, tidak seperti biasanya Wanita tersebut melihat ruangannya kosong. Setelah Azelina berjalan keluar, Ia menemukan barisan yang berdiri di depan kantor, pandangannya memicu pada Luna yang tengah melirik ke kiri dan kanan.
Azelina segera menemui barisan tersebut, namun saat ia hendak melanjutkan barisan, langkahnya terhenti oleh sebuah suara yang memanggilnya.
"AZELINA, DARI MANA KAMU?" tanya Wali kelas Azelina dengan raut wajah yang begitu tidak mengenakkan.
Azelina tertunduk, "Dari toilet bu," ucapnya terdiam kembali di tempat yang berbeda sendiri dari barisan kelasnya.
"JAM PELAJARAN SUDAH DI MULAI, DAN KAMU MASIH BERADA DI TOILET!"
Mencerna ketegasan Wali kelas tersebut membuat hati Azelina ingin sekali menjawabnya. Untungnya mulut Azelina bisa tertutup rapat, tidak seperti Wali kelasnya yang selalu banyak celoteh.
"SEMUA BERSIHKAN LAPANGAN, SISWA MENGUMPUL DEDAUNAN KERING DAN SISWI MENYAPU HALAMAN!"
Setelah mendengarnya, semua yang berada di barisan bubar. Begitupula dengan Azelina, ia segera mengambil sapu lidi untuk membersihkan halaman.
"Lo gak tau kan kenapa Ibu bisa marah," ujar Luna yang berjongkok di depan Azelina mengais tanah dengan sapu nya.
"Kenapa?" tanya Azelina, namun 'tak sebegitu penasaran.
"Gak ada yang ngumpulin tugas, padahal kan deadline tugas kita hari ini, lagian Windy yang pinter aja alasannya ketinggalan," jelas Luna dengan sedikit terkekeh.
Azelina menghela nafasnya, apa yang ia dengar barusan hanya masuk telinga kiri dan keluar dari telinga kanan. Wanita itu terpanggil oleh seorang Pria yang berada di lantai koridor.
"Azelina, nanti jangan pulang dulu, ada yang mau gue omongin," ucap Pria itu selaku Alvino. Setelah mengucapkannya, ia pergi begitu saja tanpa menunggu jawaban Azelina.
Azelina melirik ke Alvino dengan tatapan sinis, tiba-tiba saja Pria itu ingin mengatakan sesuatu hal.
"Widih, gak nyangka gue, bisa-bisanya lo deket sama anak Polisi," celetuk Luna mendorong pelan bahu Wanita tersebut.
"Polisi? Lo tau darimana?" tanya Azelina yang terkejut mendengar ucapan Luna.
"Iya, dengar-dengar juga bokapnya galak, terus nyokapnya sosialita gitu," timpal Luna setelahnya.
"Ish lo mah dengar-dengar mulu, kalo hoax gimana," cerca Azelina memukul pelan pantat Luna dengan sapu nya.
"Gak percaya yaudah," ujar Luna kembali melanjutkan hukuman menyapu halaman tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Z E L I N A [COMPLETED]
RomanceFOLLOW SEBELUM MEMBACA^^ THANK YOU Sulit hidup di dunia sekarang. Berbagai hal selalu menggunakan uang, lantaran mencari uang itu sendiri lebih menyulitkan. Ketika Wanita mengambil jalur sebagai pelacur, merelakan tubuhnya di santap pemburu. Apa yan...