[23] KENANGAN MANIS

359 16 0
                                    

"Seperti kertas kosong, aku ingin cerita aku dan kamu tertulis di dalamnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Seperti kertas kosong, aku ingin cerita aku dan kamu tertulis di dalamnya. Kisahkan  semua kenyamanan yang sering kamu berikan, bersama rasa manis di setiap senyumanmu"

Azelina memasukkan beberapa pakaian kotornya ke dalam mesin cuci. Tumpukkan di keranjang itu membuat Azelina merasa tidak nyaman, seketika ingin membersihkannya dengan deterjen pakaian.

Sembari menunggu pakaiannya berputar pada ruang mesin tersebut, Azelina beranjak mengarah ke dapur. Perutnya yang terasa keroncongan, memintanya untuk menikmati sebungkus indomie pemberian Alvino.

Wanita itu menghidangkan makanan di depan televisi, sembari menikmati indomie itu, Azelina akan menonton serial drama di layar televisi.

Azelina yang terlalu fokus menonton, 'tak melihat kedatangan Luna yang asal masuk tanpa permisi. Wanita itu duduk di sebelah Azelina, bahkan menyapanya dengan suara pelan.

"Azelinaa," sahut Luna berhasil membuat Wanita itu beralih ke dirinya dengan jantung yang berdetak kencang.

"Huwaaa-" teriakkan Azelina yang sangat nyaring.

"Luna, sejak kapan lo disini?" tanya Azelina menghela nafas kesalnya. Luna tertawa kencang, membuat Wanita itu risih seketika.

"Baru aja gue masuk, lo sendiri ngeliatin tv biasa-biasa aja kalee," celetuk Luna melemparkan bantal di sofa yang mereka dudukki.

"Untung gak gue lempar pake nih indomie. Lagian main masuk aja, lo kira ruangan ini tempat umum," cerca Azelina kembali menyuapi mulutnya dengan beberapa helai mie di mangkok.

"Santai kalee, pagi-pagi ngegas," timpal Luna meraih remote di meja dan mengalihkan siaran televisi itu.

"Btw, kok lo gak sekolah?" tanya Azelina melirik ke jam dinding yang sudah hampir siang hari.

"Baby, ini hari libur. Lo buta hari ya, bisa bedain gak sih hari senin sama minggu," ledek Luna terkekeh.

Azelina memeriksa kalender segitiga duduk di meja tersebut, melihat tanggal dan benar saja bahwa hari ini adalah hari minggu. Entah mengapa, Azelina menjadi pikun setelah berhenti sekolah, di tambah dengan dirinya yang tidak bekerja.

Suasana keduanya menjadi berubah, ketika sebuah serial menegangkan menjadi santapan mata keduanya. Azelina yang merasa risih dengan mangkok kosong di depannya, segera ia bawa untuk di cuci. 'Tak lupa pula ia membilas pakaian di mesin cuci, hingga mengeringinya.

Beberapa jam telah berlalu. Luna yang sudah pergi dari tempat Azelina, seketika membuat suasana kembali menjadi sepi. Televisi yang sengaja Wanita itu matikan, sehingga menambah kesunyian di dalam.

Sebuah suara mengagetkan Azelina dari diamnya. Ketukkan pintu serta suara sapaan namanya, terdengar tidak asing di gendang telinga Azelina.

"MASUK AJA!!" lirih Azelina dengan berteriak.

A Z E L I N A [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang