Alvino mendorong Azelina hingga terjatuh, bibirnya yang merasa geli akan liurnya segera ia hapuskan. Degupan jantungnya kian memompa, untuk kali pertamanya Pria itu merasakan sentuhan, bahkan dari Wanita se-binal Azelina.
"Brengsek, gue benci lo," tegas Alvino pergi meninggalkan Azelina dengan senyum yang merekah.
Dalam posisi yang sedang terduduk di lantai, Azelina bersyukur menikmati bibir Pria yang penuh kebelaguan itu. Walaupun ia 'tak tertarik, setidaknya berhasil membuat Alvino diam membisu setelahnya.
"Ini baru awal, setelah ini lo bakal gue perkosa," timpal Azelina tertawa pecah tanpa memikirkan keadaan di sekitar.
Orang-orang yang lewat menatap Azelina dengan pekikkan mata merendahkan, terutama untuk siswi. Dengan gaya absurd Azelina yang duduk di lantai itu, sengaja di nikmati oleh para siswa yang berlalu.
Azelina bangkit, ia membersihkan rok nya yang kusut. Perasaannya seketika tenang, ia berjalan kembali ke kelas dengan seribu nyawa yang jarang Wanita itu rasakan. Jika mencium Alvino adalah kumpulan nyawanya, Azelina rela memberikan semua liurnya untuk mendapatkan nyawa itu.
Sesampainya Wanita itu di dalam kelas, Azelina duduk di samping Luna. Sedari dari kepergian Azelina tadi, Wanita itu tetap memfokuskan matanya ke arah ponsel.
"Hati-hati tuh mata bengkak," celetuk Azelina memperhatikan ponsel Luna yang hanya menyiarkan beranda sosial media.
"Ini lo harus liat," pinta Luna yang menyerahkan ponselnya.
Azelina yang semula acuh tak acuh pada ponsel itu, kini menjadi tidak menyangka tentang apa yang ia lihat barusan.
"Hah kok bisa? Tante Airin ketangkep polisi," lirih Azelina yang terdengar keras, sehingga Luna menutup bibir Azelina dengan telapak tangannya.
Airin adalah Bos dari pekerjaan mereka, bahkan dia adalah pemilik Asrama tersebut. Azelina bahkan semua Wanita yang menginap di sana sudah menganggap Airin sebagai Ibu kedua mereka, dan kini mereka harus mandiri tanpa kasih sayang Airin.
"Padahal kan Tante di luar kota, siapa sih yang ngelapor," kesal Luna dengan raut wajah yang tidak nyaman.
Azelina terdiam, ia tidak bisa membiarkan ini menjadi hancur. Airin yang sudah tertangkap cukup menjadi pelajaran untuk mereka berhati-hati, walaupun semua orang tau, setidaknya 'tak ada bukti yang cukup untuk melaporkan komunitas itu ke sel penjara.
"Nanti siang, lo temenin gue ke kantor polisi," ajak Azelina pada Luna.
"Lo mau cari mati, lagian lo bakal ketahuan tau sama polisi," cerca Luna tidak menyetujui anggapan Azelina.
"Bilang aja kalau kita tuh keponakkannya, dan pakaian kita gak boleh mehong, tampil normal aja," ujar Azelina memberi celah agar keduanya bisa mengunjungi Airin.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Z E L I N A [COMPLETED]
RomanceFOLLOW SEBELUM MEMBACA^^ THANK YOU Sulit hidup di dunia sekarang. Berbagai hal selalu menggunakan uang, lantaran mencari uang itu sendiri lebih menyulitkan. Ketika Wanita mengambil jalur sebagai pelacur, merelakan tubuhnya di santap pemburu. Apa yan...