[13] MISS!!!

479 14 0
                                    

"Gagal itu menyedihkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gagal itu menyedihkan. Namun di balik kata menyedihkan, tersimpan seberkas keadaan yang menyenangkan, intinya bersamamu!"

Detak jantung Azelina mulai 'tak karuan. Pikirannya sudah teralihkan pada bibir manis Alvino, seakan mengundangnya untuk bermain sekarang.

Pandangan Alvino dapat di lihat saat ia memperhatikan leher jenjang Azelina. Antara benar atau tidaknya, pertahanan keduanya telah goyah.

Perlahan-lahan Alvino menangkap bahu Azelina pelan, beberapa detik setelah keduanya saling bertatapan. Kesialan yang berujung syukur menghampirinya.

Ponsel Azelina berbunyi nyaring dari dalam tas yang ia bawa. Azelina segera menarik resleting tasnya dan mengambil benda pipih itu.

"Halo," sapa Azelina pada seseorang yang menelponnya, sembari menegak ludahnya.

"Zel, lo dimana?" tanya seseorang yang terdengar dari arah speaker ponsel Azelina.

"Gue lagi nugas, di rumah temen," jawab Azelina dengan kebohongan.

Alvino yang mendengarnya, menutup mulutnya rapat-rapat. Seraya menunggu Azelina, ia ikut memperhatikan ponselnya.

"Nanti gue kabarin kalo udah selesai, bye!"

Azelina menyudahi panggilan tersebut. Di malam-malam yang menegangkan ini, terdapat penghalang yakni Luna. Tiba-tiba saja Wanita itu menanyakan keberadaan Azelina, bahkan di malam seperti ini.

"Matiin ponsel lo, gue gak mau ada pengganggu selanjutnya," titah Alvino meletakkan ponselnya yang sudah redup ke saku celana.

Kedua kembali ke posisi saling berhadapan. Entah mengapa Azelina menjadi sensi dengan tatapan liar Alvino, seakan menyambut kedatangan Azelina untuk malam ini.

"Lo beneran bisa kan, setahu gue lo Cowok yang gak pernah melakukan hal ini sebelumnya," celetuk Azelina merubah suasana hatinya menjadi tenang. Berbalik dengan Alvino yang merasa tertantang dengan ucapan itu, hingga ia merangkul tubuh Azelina tanpa aba-aba.

Tiada waktu tanpa sebuah gangguan, dimana pada awalnya Luna yang menanyakan keberadaan Azelina. Hingga seorang pedagang kaki lima yang sedang lewat, berteriak keras saat melewati mobil Alvino.

Sontak keduanya kembali pada posisi awal, bahkan dengan jantung yang kian berdebar-debar. Bukan itu saja yang mereka dapatkan, segerombolan geng anak motor menampakkan lampu sorot jarak jauh ke kaca mobil haluan depan mereka.

Alvino yang merasa terganggu mengklakson mobilnya dengan nyaring, seakan ia berani pada gerombolan tersebut. Karena merasa di ancam, gerombolan motor itu menyalakan mesin mereka, membuat Alvino bergemetar dan ikut menyalakan mesin mobilnya.

Aksi kejar-kejaran di rasakan oleh dua keadaan. Di satu sisi Alvino yang terlihat gigih menghindari sergapan gerombolan itu, sisi lainnya gerombolan itu mengejar mobil Alvino sekuat gas tancappannya.

A Z E L I N A [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang