[35] RINDU

286 9 0
                                    

"Rindu memang menyakitkan, tapi jika tidak rindu, artinya kamu tidak memilik perasaan apa-apa kepadanya, intinya itu hal yang wajar"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Rindu memang menyakitkan, tapi jika tidak rindu, artinya kamu tidak memilik perasaan apa-apa kepadanya, intinya itu hal yang wajar"


Hari-hari sudah berlalu, kini Azelina sudah melepaskan kepergian Daud dan mengikhlaskannya. Namun, kesepian tetap menyelimuti asrama.

Hampa terasa, hingga Azelina hendak bergegas untuk ke minimarket. Saat ia mengambil jaket serta tas kecil, ia membuka pintu rumahnya. Kedua matanya membuka, melihat dari kejauhan seorang Pria yang memarkirkan motornya di sebelah motor Azelina.

Pria itu berlari menghampiri Azelina, hingga rindu yang tertanam kembali menuai di hati Wanita tersebut. Alvino segera memeluk Azelina erat-erat tanpa seizin dulu. Begitupun lengan Azelina yang melingkar di tubuh Pria tersebut.

"Lo kemana aja sih, gue rindu banget sama lo," lirih Azelina pada Pria itu, tanpa melepas sekalipun pelukkannya.

"Maafin gue jarang nemuin lo, atau gak pernah ngasih kabar, gue waktu itu sakit," keluh Alvino melepaskan sejenak pelukkannya, mengelus pelan rambut Azelina.

"Bukannya jarang, hampir gak pernah tau. Bahkan nyokap lo bilang ke gue kalo lo sakit," ujar Azelina mengerutkan dahinya.

"Maafin gue Zel, gue gak mau gitu lagi!"

Lagi-lagi Alvino memeluk erat tubuh Azelina sekuat semampunya.

"Vin ..., bokap gue meninggal!" ucap Azelina yang membuat Alvino merenggangkan pelukkannya.

Alvino sontak terkejut atas ucapan Azelina barusan. Selama ketidak-hadirannya, Azelina harus berduka cita seorang diri tanpa ada dia.

"Ya ampun Zel, gue minta maaf banget gak bisa dateng," kata Alvino terus-menerus meminta maaf kepada Azelina.

"Dan ..., Luna masuk penjara, gara-gara kefitnah bawa narkoba," lanjut Azelina tertunduk pada pernyataan yang ia ucapkan.

Alvino memeluk bahkan mengecup kening Azelina, berharap Wanita itu bisa tabah menerima keadaan. Pria itu 'tak henti meraih Azelina ke dada bidangnya, seakan-akan telah di buru oleh rasa rindu di hati.

♧♧♧

Tujuan Azelina yang hendak ke minimarket, menjadi batal karena ajakkan Alvino yang memintanya untuk bersama menikmati hari di luar. Alvino menaikki motornya, sehingga Azelina ikut duduk di belakang jok motor.

"Peluk dong, kita kan baru ketemu," pinta Alvino yang di balas senyuman oleh Azelina.

Wanita itu melingkarkan kedua lengan di perut Alvino. Keduanya saling melaju di perempatan jalan kota yang terasa sejuk.

Angin berhembus hingga menusuk kulit tangan Azelina. Namun, kehangatan yang di berikan Alvino justru mengalahkan rasa dingin tersebut.

"Kita mau kemana?" tanya Azelina dengan suara yang di keraskan.

A Z E L I N A [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang