"Titik kebahagian mempunyai batas normal, jika kau melewati batas itu, bersiaplah bertarung melawan kesedihan yang melewati batasannya pula"Azelina kembali ke kelasnya, bersama senyuman yang membara di bibir Wanita tersebut. Luna yang merasa aneh dengan sikap Azelina, bangkit mengecek dahi Azelina dengan telapak tangannya.
"Lo sakit? Kalo sakit ke UKS aja Zel," tegur Luna yang merasa sejuk pada dahi temannya tersebut.
"Iya nih, gue butuh dokter cinta sekarang," ucap Azelina terkekeh pada sikap Luna.
Luna yang mendengarnya seketika terkejut, Wanita itu peka dengan apa yang di maksud Azelina.
"What?! Lo jadian sama siapa, anjir!" Luna menarik temannya itu untuk duduk di kursi mereka masing-masing.
Azelina 'tak henti menebarkan senyumannya, Luna yang semakin penasaran, mencoba bertanya satu-persatu mengenai hal itu.
"Gue pacaran sama Alvino!" Azelina menutup wajahnya tersipu malu. Berbalik dengan Luna yang membuka mulutnya besar, tidak menyangka Azelina akan mendapatkan kekasih seperti Alvino.
"Waahhh, selamat Zel, langgeng ya," ujar Luna menepuk kedua tangannya, sehingga semua orang di sana terarah ke Luna yang berisik.
Azelina terkekeh, akhirnya dua Wanita sejoli itu mempunyai status tentang hubungannya. Di balik kebahagian keduanya, terlihat salah satu siswi yang sedang berkumpul dengan temannya. Dengan raut wajah yang begitu merendahkan, siswi itu merupakan adik dari gerombolan kakak kelas yang membenci Azelina.
Demi merayakan hari yang menggembirakan, Azelina mengajak Luna ke kantin, tentu saja akan mentraktir Luna hingga puas.
Sepanjang perjalanan menyusuri koridor kelas, tanpa sepengetahuan Azelina, siswi tadi keluar dari kelas dan menemui gerombolan kakaknya.
"Kak, tadi aku dengar di kelas, Wanita itu baru jadian sama seseorang," ucap siswi tersebut pada gerombolan yang sedang berada di hadapannya. Siapa Wanita itu, tentu Azelina yang mereka maksud.
Bukan antagonis namanya jika kehidupan mereka tidak mengganggu tokoh utama, ide gila yang selalu muncul di otak mereka. Tentu saja mereka akan membuat kegembiraan di hati Azelina berubah menjadi kesedihan.
Di satu sisi, Azelina sedang fokus pada layar ponselnya. Mengacuhkan Luna yang asik dengan makanan di hadapannya, bersama beberapa bungkus sampah jajanan yang telah kosong.
Mata Luna membulat sempurna, Frans datang membawa suasana gembira di hati Wanita tersebut.
"Bebeb darimana aja, Dedek kangen!" lirih Luna melambaikan kedua tangannya saat Frans duduk di hadapannya.
Luna yang terdengar merengek, membuat bulu kuduk Azelina berdiri. Siapapun yang mendengarnya, sudah di pastikan akan merasakan gejala mual di tenggorokkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Z E L I N A [COMPLETED]
RomanceFOLLOW SEBELUM MEMBACA^^ THANK YOU Sulit hidup di dunia sekarang. Berbagai hal selalu menggunakan uang, lantaran mencari uang itu sendiri lebih menyulitkan. Ketika Wanita mengambil jalur sebagai pelacur, merelakan tubuhnya di santap pemburu. Apa yan...