[21] KUNJUNGAN

391 16 0
                                    

"Bertemu saling menyapa, berpisah saling melambaikan tangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Bertemu saling menyapa, berpisah saling melambaikan tangan. Hadir untuk berkunjung, pergi untuk menjauh"

Pancaran cahaya matahari memfokuskan bayangannya ke wajah Azelina. Wanita itu terbangun di siang hari, mendapatkan kebugaran jasmaninya. Azelina menarik tirai jendela kamarnya, membuka jendela itu dan menghirup udara luar.

Hari ini Azelina akan menjenguk kembali Daud di rumah. Sebelum itu, Azelina mempersiapkan bekal untuk ia beri kepada Ayahnya nanti. Masakkan hari ini sederhana, nasi goreng sayuran.

Tangan Azelina mengiris kecil-kecil sayuran yang ada di lemari es nya. Menyendok nasi di dalam magic, mulai memasak dengan menyalakan kompor dan beberapa minyak goreng di wajannya.

Setelah selesai, Azelina beranjak ke kamar mandi. Ia membersihkan tubuhnya dan berkeramas kembali. Beberapa menit berlalu, Azelina keluar mengenakan kemeja handuk dan lilitan kain di kepalanya.

"Na-nanna-na-nanna ..." melodi suara yang Azelina nyanyikan, mengiringi langkah kakinya yang mengarah ke kamar.

Azelina membuka tas pouch nya, melirik ke arah peralatan rias wajahnya yang sudah tua. Ingin rasanya membeli yang baru, kondisi Azelina yang tidak memungkinkan, di tambah ia tidak mempunyai modal.

Teringat bensin motornya yang sekarat. Azelina mengecek tas sekolahnya, berharap mendapatkan selembar uang yang sekiranya cukup membeli seliter minyak.

Rejeki memang tidak kemana-mana, selembar kertas berwarna merah membuat Azelina takjub senang. Bukan hanya mampu membeli bensin, ia juga dapat membeli beberapa indomie untuk sarapan.

Wanita itu bergegas keluar dari asrama setelah selesai bersiap-siap. Bekal yang ia bawa, akan ia berikan untuk ayahnya, dan satu lainnya ia selipkan untuk Alvino.

♧♧♧

Setibanya Azelina di halaman rumah tujuannya, ia membawa kantong plastik yang berisi makanan itu, dan membawanya masuk ke dalam rumah. Daud yang terlihat masih berada di kursi roda, tersenyum menyambut kedatangan Azelina.

"Apa kabar Pah," sapa Azelina menyalami tangan Daud dengan membalas senyuman itu.

"Ba-ba-ik, Apa ya-ng ka-u ba-wa?" tanya Daud memperhatikan plastik itu. Azelina segera mengeluarkan satu wadah bekal, ia membukanya dan memperhatikan nasi goreng buatannya.

Daud tersenyum senang, sudah lama ia tidak merasakan masakkan putrinya itu. Beruntungnya sekarang, Azelina membuatkan makanan untuknya.

"Papah makan dulu ya," ujar Azelina mengambil sendok yang ia bawa juga.

Azelina menyendok nasi itu sedikit demi sedikit, lalu menyuapi Daud yang sudah 'tak sabar memakannya. Wanita itu senang melihat Daud lahap, begitupun dengan Pembantu yang sedang bersama Daud tadi ikut tersenyum.

A Z E L I N A [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang