[38] APA KABAR?

362 13 0
                                    

"Kita bertemu menghapus rasa rindu yang sudah lama tertanam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kita bertemu menghapus rasa rindu yang sudah lama tertanam. Lalu kita berpisah saat waktu menghalangi, sesimpel itulah kehidupan, bertemu untuk saling berpisah"


Rintihan tangis Azelina terus-menerus terjadi di pelukkan Alvino. Beberapa kali sudah Alvino meminta Wanita itu untuk tenang, tetap saja Azelina terkalahkan oleh kesedihannya.

"Zel, udah nangisnya, terlalu lama nangis gak bagus buat kesehatan lo," ujar Alvino dengan sedikit mendorong Azelina menjadikannya fokus di hadapan Pria itu.

"Vin,,, ini anak lo 'kan?" tanya Azelina pelan-pelan melirik Pria itu.

"Iya Zel, gue bakal tanggung jawab, lo tenang dulu ya," kata Alvino menghapus air di sudut mata Wanita itu dengan lembut.

Wanita itu sedikit memberi senyuman atas ucapan Alvino. Mendengarnya saja sudah membuat Azelina tenang, bagaimana jika itu akan terjadi.

"Vin, lo janji kan?" tanya Wanita itu memberikan jemari kelingkingnya.

Tanpa berkata banyak, Pria itu ikut melingkarkan jari kelingkingnya pada jari kelingking Azelina. Berjanji memang mudah, tapi yang susah itu menjalankan janji.

Sore ini Azelina akan bergegas untuk bekerja kembali, sembari menunggu waktunya sampai, Azelina memperhatikan ponselnya. Entah mengapa, ia zedikit tertarik melihat foto anak bayi yang lucu maupun gemas.

Alvino sudah beranjak pulang di waktu tadi. Katanya, ia ingin belajar untuk ulangan esok hari. Dengan langkah yang pelan, Azelina mengambil jaketnya dan mulai berangkat berkerja.

Minimarket tiba-tiba saja sepi. Azelina bahkan bosan pada kesepian itu, ingin rasanya pulang, tapi belum saatnya ia istirahat. Seseorang masuk dengan pakaian rapi, Pria itu adalah Pria yang kemarin menelpon Azelina tidak jelas. Wajahnya yang begitu lugu, membuat Azelina semakin penasaran, mengapa ia sering berbelanja malam hari di saat waktu Azelina bekerja.

Pria itu menghampiri Azelina dengan barang belanjaannya. Tatapannya membuat Azelina tidak nyaman, sehingga Azelina mempercepat perhitungan total belanjaannya.

"Kamu kok lemas banget?" tanya Pria itu tersenyum.

Azelina mengacuhkannya, dengan terburu-buru ia memasukkannya ke kantong plastik. Pria itu memberikan uang untuk membayarnya, setelahnya Azelina memberikan nota pembelian.

Melihat kepergian Pria itu, akhirnya Azelina bisa bernafas dengan lega. Kedatangannya yang tiba-tiba, sering kali membuat Azelina risih.

Waktunya pulang, Azelina segera bergegas untuk mengendarai motornya, lalu kembali ke asrama. Tubuh Azelina menjadi lelah, sehingga ia meminum obat yang dokter berikan kepadanya.

Setelah menelan dua pil obat, Wanita itu berkeringatan di sekitar lehernya. Kepalanya yang merasa pusing, membuat Azelina terpaksa untuk merebahkan tubuhnya sejenak.

A Z E L I N A [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang