[31] LAGI-LAGI BERSAMAMU

277 11 0
                                    

"Kamu mengajarkanku arti kebersamaan, bersama-sama untuk menikmati kebahagiaan dan kesedihan"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kamu mengajarkanku arti kebersamaan, bersama-sama untuk menikmati kebahagiaan dan kesedihan"

Hentakkan kaki memaksa langkah Azelina untuk berlari. Pagi-pagi sekali Azelina melakukan kegiatan berlari di sekitaran. Tangan kanan Azelina yang senantiasa menggenggam sebotol minuman, sebagai penetral hausnya nanti.

Azelina yang sudah merasa lelah, beranjak untuk berhenti sejenak. Ia duduk di tepi jalan, bersama cahaya mentari terbit yang menyilaukan pandangan Wanita tersebut.

Sesekali Azelina menegak minumannya, bahkan menghapus keringat di beberapa keningnya dengan sapu tangan. Kendaraan semakin waktu terus berlalu, melewati Azelina yang kembali bangkit dan bergegas untuk pulang.

Sesampainya di depan asrama, Azelina melirik Luna yang sedang mengikat tali sepatu di depan pintu ruangannya. Pandangannya yang fokus ke bawah, membuat Azelina memperhatikannya lurus.

"Hey, sibuk amat," celetuk Azelina dengan sedikit kekehan.

"Eh Zel, nanti malam lo mau ikut gak?" tanya Luna seketika membuat rasa penasaran Azelina terbuka.

"Kemana dulu nih?" tanya Azelina berbalik menyenderkan tubuhnya ke tembok.

"Senior sekolah adain acara spesial buat malam ini. Pokoknya, lo harus ikut Zel," pinta Luna yang sudah selesai pada sepatunya, hingga berjalan menghampiri Azelina.

"Lah, kan gue udah gak sekolah, gimana mau ikut," ujar Azelina menipiskan senyumnya. Ia yakin, jika kehadirannya nanti malam hanya untuk mempermalukan acara.

"Jangan gitu lah Zel, lagian lo kan udah punya bukti atas kesalah-pahaman kejadian itu, kenapa gak usul sama Kepala sekolah?" tanya Luna hang mencoba membuat temannya ceria.

"Udah biarin aja, masa lalu. Sepulang kerja nanti, gue usahain berangkat." Azelina menepuk bahu Luna pelan, membuat Wanta itu tersenyum.

"Horee,, asik dong kalo ada lo, btw gue mau berangkat dulu, bye!"

Melihat semangat Luna, Azelina menjadi terbayang-bayang dengan dirinya dahulu. Jika saja kejadian itu tidak pernah terjadi, mungkin Azelina akan seperti Luna.

♧♧♧

Sepanjang waktu berlalu, Azelina sering merasa sibuk di dalam ruangannya. Perlengkapan yang setiap minggu ia tambahkan, entah itu serangkaian bunga hiasan ataupun bingkai foto antara dia dengan Alvino, maupun bersama Luna.

'Tak terasa hari sudah menjadi siang, hingga Azelina lupa untuk menikmati masakkan yang ia buat. Setelah pekerjaannya selesai, Azelina bergegas menuju dapur. Menyendok beberapa sendok nasi, dan masakkan yang ia masak.

Wanita itu mengambil ponselnya, menikmati makanan akan sangat baik jika ada teman. Sengaja Azelina menelpon Alvino, sepengetahuan Azelina di siang hari seperti ini, mereka sedang istirahat.

A Z E L I N A [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang