-Arvelo'50

4.5K 312 128
                                    

Lain kali biasain baca author note biar gak ketinggalan info. Jangan nanya sesuatu yg udah aku bahas di AN.

Gak ada sequel. Sad atau happy ending-nya ditentuin di extra part nanti. Baca keseluruhannya dulu.

Maaf udah ngecewain:)

Maaf udah ngecewain:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah melangsungkan acara promnight, malam sesudahnya aku berangkat ke Bali bersama sahabat-sahabatku yang lain, terkecuali Arvelo, tentunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah melangsungkan acara promnight, malam sesudahnya aku berangkat ke Bali bersama sahabat-sahabatku yang lain, terkecuali Arvelo, tentunya. Aku tidak tahu kenapa cowok itu belum juga pulang ketika semua sahabat-sahabatku yang melanjutkan pendidikan di luar kota maupun negeri kini sudah kembali. Kak Vela bilang, Arvelo akan menyusul satu hari setelah kami tiba di Bali.

Pagi ini, kami sedang berenang bersama di kolam villa yang menyuguhkan pemandangan indah pantai bali secara langsung.

Dari info yang aku dapat, Arvelo akan tiba di Bali pagi ini. Entahlah jika ada kendala atau apapun.

"Shen, ambilin handuk gue dong!" perintah tersebut aku dapatkan dari seorang Randi Asaka Winata yang kini sudah menepi pada tembok kolam renang.

Aku menatapnya sejenak, rasanya ingin tertawa ketika baru saja menyadari kalau sepupu Arvelo ini memiliki daya memikat yang amat kental. Boyfriendable parah. Kurasa kalian akan sama dibuat terkagumnya dengan pesona cowok itu dalam keadaan rambut yang basah juga tanpa atasan yang menutupi tubuhnya. Bukan berpikiran mesum, atau menyukainya, hanya saja aku baru menyadari kalau perkataan Milly selama ini memang teramat benar.

Aku memberikan handuk yang dia minta. Selanjutnya, mataku dibuat membelalak lebar saat Randi menarik tanganku hingga kembali tercebur ke kolam renang.

"Randi sialan!" pekikku yang dibalas tawa keras olehnya. Yang lain juga ikut menertawakanku.

Sahabat-sahabatku ini bertambah usia bukannya bertambah dewasa malah bertambah menyebalkan.

"Milly, gue mau naik!" aku kembali memekik saat Milly dengan seenaknya memeluk tubuhku.

Aku tadi memang sempat memasuki kolam renang, tapi tidak lama karena sedang malas. Namun, ternyata sahabat-sahabatku ini tidak membiarkan aku tenang bersama susu panas yang tersedia di gazebo pinggir kolam.

ARVELO (Want You With Me)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang