-Arvelo'20

3.2K 329 111
                                    

🍭🍭🍭

Randi Asaka Winata itu cowok yang sering Milly juluki sebagai actual wattpad visualization.

Kupikir Milly terlalu lebay. Namun, melihat sosok Randi pagi ini membuatku diam-diam menyetujui julukan yang diberikan sahabatku tersebut.

Kebetulan sekali, pagi ini aku datang berbarengan dengan Randi. Kurasa kalian akan kaget mengetahui siapa yang berdiri di sampingku saat ini.

Oke, back to topic. Randi datang ke sekolah menggunakan lamborghini yang kontan membuatku menahan nafas. Apalagi saat cowok itu keluar dari mobil dengan gaya cool. Kemeja sekolahnya tertutupi oleh jaket kulit hitam yang ia kenakan. Dan jangan lupakan rambut under cut-nya yang benar-benar terlihat menawan

Gila! Keren banget!

"Calon suami gue, ya ampunnn!"

"Randi ganteng banget, sihh!"

Suasana seketika riuh oleh pujian-pujian yang terlontar dari mulut-mulut makhluk bernama cewek.

Aku juga ingin melontarkan pujian, namun kutahan. Karena cowok di sampingku ini tentu lebih tampan dari Randi, menurutku.

Kurasa kalian sudah peka aku pergi ke sekolah bersama siapa pagi ini.

"Geng lo penggemarnya banyak juga, ya?" komentarku.

Arvelo hanya tersenyum tipis tanpa mengeluarkan suara. Cowok berjaket denim itu menyandar pada motornya dengan tatapan tertuju ke arah Randi. Di mana saudara sekaligus sahabatnya tersebut dengan seenak jidat memakirkan mobil di tempat yang bukan tempat parkir.

Kalau soal fisik, geng-nya Arvelo itu tidak ada yang mengecewakan. Sayang sekali mereka minim akhlak semua. Kelakuan bobroknya itu, loh, yang kadang membuatku tak habis fikir.

Ciri khas yang baru kusadari sekarang tentang geng-nya Arvelo itu, yaitu mereka yang tak pernah absen memakai jaket, hoodie, ataupun sweater ke sekolah, bahkan setiap hari. Itu pun gonta-ganti. Dan sejauh ini, merk pakaian yang sering kali membuat nafasku tertahan adalah milik Arvelo, Randi, dan Eza. Bukan, bukan karena Asep, Leo, dan Gilang sering memakai pakaian murahan, aku bahkan berani bertaruh kalau barang-barang mereka original semua.

Dukkk!

Dukk!

Suara benturan yang cukup keras kontan membuatku menoleh ke sumber suara. Bahkan mungkin semua orang di sini melakukan hal yang sama.

Mulutku sedikit terbuka begitu menyaksikan aksi gila seorang cewek yang dengan berani menendang body bagian belakang mobil mahal milik Randi.

"Vel, itu kenapa?" pekikku.

Tanpa mengatakan apapun, Arvelo menarikku untuk mendekat pada Randi yang wajahnya sudah merah padam.

"GILA LO, YA?!" bentak Randi.

Aku dan Arvelo berdiri tiga meter di belakang Randi. Cowok di sampingku ini sempat menyuruh satpam untuk membubarkan kerumunan anak-anak lain yang sedang terserang penyakit kepo masal.

"Lo yang gila!" cewek di depan Randi balas membentak.

"Lo yang dateng-dateng nendang mobil gue, kenapa jadi gue yang lo bilang gila? Gue curiga kalau lo sebenarnya buronan perawat rumah sakit jiwa."

"Gue lebih sudi terlibat sama perawat rumah sakit jiwa dari pada sama orang sakit jiwa kayak lo!" cewek itu menunjuk tepat di depan wajah Randi. "Maksud lo apa seenaknya setuju sama perjodohan kita? Naksir lo sama gue?"

Tanpa rasa manusiawi Randi menoyor kening si lawan bicaranya. "Najis gue naksir sama cewek sinting kayak lo!"

"Terus, kenapa?"

ARVELO (Want You With Me)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang