23| Sekutu Bagi-Bagi

7.5K 914 241
                                    

Keenan membuka matanya perlahan, merasakan seseorang memeluk pinggangnya erat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keenan membuka matanya perlahan, merasakan seseorang memeluk pinggangnya erat. Mendapati seorang gadis sedang tidur dengan berbantal lengannya dan tangan yang melingkar pada tubuh Keenan. Matanya masih terpejam, setengah wajahnya tertutupi surai pirangnya yang halus.

Keenan merapatkan tubuh pada Rachel dan menyingkirkan rambut gadis itu yang menutupi wajah cantiknya. Laki-laki itu tersenyum lebar, kali ini Rachel tidak meninggalkannya. Dia tidak pergi tanpa pamit lagi. Keenan meraih tangan kurus Rachel dan mengecupinya pelan. Takut membuat gadis itu terbangun dari tidur ala princess-nya.

Setelah 5 menit mengagumi wajah gadis itu, perlahan-lahan mata Rachel terbuka. Matanya menyipit ketika sinar matahari langsung menyapa wajahnya. Manik coklatnya memandang Keenan yang sudah memamerkan lesung pipinya. "Gue seneng lo gak pergi subuh-subuh lagi."

Rachel mendengus sambil mengusap hidungnya yang memerah karena suhu dingin AC kamar Keenan. "Jadi ngarep gue pergi lagi?"

Keenan menggeleng lucu dan merengkuh gadis itu dalam pelukannya. Menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher Rachel. "Jangaaan~"

Rachel terkekeh pelan dan menyisir rambut tebal Keenan dengan jari lentiknya. "Jam berapa sih ini?"

"Gak tau." Suara Keenan teredam karena pelukannya yang semakin erat.

"Gue ada kelas pagi tau."

"Gue juga, udah bolos aja."

Rachel menoyor kepala Keenan pelan, "sesat lo."

"We are, babe."

Rachel bergerak untuk meraih ponselnya yang berada di atas nakas samping tempat tidur namun Keenan dengan cepat menahan tangannya, "mau kemana???!"

"Hhhh ambil hp doang, Ken."

Keenan mengerucutkan bibir lucu dan kembali memeluk Rachel setelah gadis itu mendapatkan ponselnya.

Begitu ponselnya menyala, banyak spam chat dan misscall dari teman-temannya. Dia segera menelepon nomor Alyssa karena gadis itu menelepon nomornya berpuluh kali. Belum sampai dering ketiga, Alyssa sudah menerima panggilannya.

"LO DIMANA SEKARANG?! KE RUMAH SAKIT GAK?! KOK BISA SIH????? GUE HAMPIR TELEPON OM NATA SAMA BANG ICAD UNTUNG AJA LO TELEPON GUE DULUAN."

Rachel reflek menjauhkan ponselnya karena suara Alyssa yang tanpa permisi masuk ke telinganya. "Calm down, Al. I'm okay now. Jangan ngadu ke Papa sama Bang Icad atau orang rumah."

"Ck. Kenapa gak ke rumah sakit aja sih???"

"Gue minum obat juga langsung kelar kok."

"Lo dimana sekarang? Sorry gue ribet banget dari semalem jadi gak buka hp. Gak tau kalo Keenan telepon gue."

Rachel melirik sekilas ke arah Keenan yang sedang mendongak menatapanya lucu. Tangannya masih setia melingkar di perut Rachel dan kepalanya ia sandarkan pada pundak kecil gadis itu. "Gue di tempat Keenan."

SerotoninTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang