Ide Chaca kemarin benar-benar diwujudkan dalam sekali jalan.
Berbekal keteguhan dan unsur pemaksaan pada oknum Danu, akhirnya mereka mendapatkan nama orang yang mengeluarkan berita tentang Rena pertama kali.
Kekuasaan Danu dalam dunia silat lidah ternyata gak cuma sampai di situ, dia bahkan berhasil membuat para cecenguk—yang menyebarkan foto Rena saat masih berusia 14 tahun—itu untuk menghapus tweetnya. Teman-temannya saja heran darimana Danu bisa melakukan semua ini.
Sebenarnya ini semua gak instan. Perlu menjadi social butterfly yang bermulut manis untuk mendapatkan semua kemudahan ini. Prinsip Danu adalah awali dengan bismillah, ambil kepercayaannya, maka niscaya semua akan zimzalabim jadi.
Maka sebagai barisan terdepan dalam memberantas tindak perfitnahan, Rachel dan Raline sudah berjalan menuju sebuah meja yang hanya diisi oleh satu orang gadis.
Kebetulan sekali kantin FH hari ini ramai mungkin juga karena sedang jam makan siang. Tapi alasan itu gak bisa jadi penghalang buat power rangers pink dan ungu ini untuk menemui Regita—yang menurut Danu adalah orang dibalik akun Teh Poci itu.
Tenang aja, mereka gak mau macam-macam kok. Mereka cuma mau menuntut permintaan maaf pada Rena yang menjadi korban di sini.
Rena sendiri sebenarnya gak setuju dan biar aja rumor itu hilang sendiri. Tapi teman-temannya jelas tahu kalau Rena gak baik-baik aja. Apalagi ini berefek buat popularitas Rena yang lagi merintis karir jadi youtubers dengan konten review produk skincare.
Kolom komentar Rena di instagramnya penuh dengan hujatan. Sampai-sampai dia memilih deactivate akun untuk sementara.
Teman-temannya jelas gak terima, si penyebar rumor saja bisa hidup tenang dengan tanpa rasa bersalah padahal sudah menghancurkan hidup orang lain. Atas dasar itu lah sekarang Rachel dan Raline sudah berdiri di samping meja Regita. Memandang gadis itu tajam.
"Gue duduk di sini ya? Gak ada meja lagi." Raline mengedikkan dagu ke penjuru kantin yang tampak penuh.
"Oh iya... Duduk aja."
Waktu ngelihat dua orang itu duduk di depannya, Regita hampir meniatkan hati untuk kabur. Tapi semua itu batal saat Rachel mulai membuka mulutnya dan mengeluarkan kata-kata yang langsung membuat Regita kembali mendudukan diri pada bangku kantin. "Lo pasti udah belajar tentang UU ITE kan?"
"Harusnya udah sih kecuali kalo lo selama ini cabut kelas..." sindir Raline.
"Maksud lo apa?"
"Gue dong yang harusnya nanya maksud lo apa nyebarin berita gak bener soal temen gue?"
"Gue gak—"
"Straight to the point aja ya, kita punya bukti kalo lo yang pertama kali nyebar rumor gak bener ini di base." Rachel menyodorkan berbagai berkas yang menunjukkan email adress dari akun Teh Poci itu dengan nama Regita di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serotonin
Fanfiction"I'll be your meds. Let me be your daily dose of Serotonin." "Then i'll be your dopamine, huh? You wish." ©niciwinibiti, 2020