41| Mendung Berarti Hujan

6.4K 768 301
                                    

Tepat saat Alyssa membuka pintu untuk keluar dari unit apartemennya, orang yang selama ini dia cari-cari udah berdiri di depan dengan wajah kuyu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tepat saat Alyssa membuka pintu untuk keluar dari unit apartemennya, orang yang selama ini dia cari-cari udah berdiri di depan dengan wajah kuyu.

Emosi dan amarahnya mendadak menguap saat nada parau adalah yang keluar dari bibir Javier untuk pertama kali. "Hei."

Hampir saja Alyssa memasukkan Javier ke daftar orang hilang karena selama berhari-hari gak ada kabar. Diam-diam Alyssa mengucap syukur karena seenggaknya Javier masih sehat dan utuh meski kondisinya gak bisa disebut layak juga.

Tanpa membalas sapaan Javier, Alyssa kembali masuk ke dalam. Meninggalkan Javier yang masih berdiri di depan pintu. "Gue boleh masuk gak?"

"Stupid question."

Menutup pintu perlahan, Javier ikut duduk berhadapan dengan pacarnya. Dia tahu Alyssa pasti marah setengah mati padanya yang tiba-tiba menghilang. Pun karena alasan tersebut Javier hanya menunduk; menatap kemanapun selain mata Alyssa.

"Kemana aja?"

"..."

"Gue tanya lo kemana aja?"

Javier masih terdiam, enggan menjawab pertanyaan Alyssa. Sejujurnya Javier cuma gak tahu harus menjelaskan bagaimana. 

"Kalo cuma mau diem, mending pulang."

"I don't go anywhere..."

"Bullshit," decih Alyssa kesal. "Gue ada salah apa sama lo, gue tanya?!"

"Bukan lo tapi gue yang salah."

"IYA EMANG LO YANG BANYAK SALAH SAMA GUE." Javier mengangkat wajahnya karena mendengar suara Alyssa yang bergetar. "Bikin khawatir doang tau gak..."

Melihat mata Alyssa yang kini sudah berlapiskan air, Javier beranjak untuk duduk di sebelah pacarnya itu. Merengkuh gadis yang selama hampir dua minggu dia tinggalkan. "Maaf, Al."

"Lo tuh brengsek!" racau Alyssa sambil terus memukuli dada Javier. "Gue cari lo kemana-mana! Tapi lo gak ada kabar. Gue tanya temen-temen lo tapi mereka juga gak tau. Mereka aja bilang lo aneh tiap kelar kelas langsung ngilang. Lo kemana aja sih, Javier?!"

"Kalo ada masalah tuh ngomong jangan tiba-tiba diemin gue! Gue gak sesabar itu buat nungguin lo!" Seruan Alyssa kini sudah beradu dengan isak kecil yang makin membuat Javier mengeratkan pelukannya.

"Maaf, Alyssa. Maaf."

"Gue gak butuh lo minta maaf, brengsek! Gue cuma butuh penjelasan lo dimana?!"

"Gue gak kemana-mana, Al, beneran. Maaf kalo selama berhari-hari gue gak ngasih lo kabar. Gue sibuk bantuin bokap."

"Gue udah hampir cari cowok baru karena mikir lo selingkuh!!!"

Javier sedikit melonggarkan pelukannya untuk menatap wajah Alyssa yang sudah basah karena air mata. "Ya enggak lah."

"Siapa yang tau??? Track record lo sebagai buaya kampus udah membuktikan."

SerotoninTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang