Hidup 19 tahun sebagai putri bungsu keluarga Atmaja tentu saja tidak mudah. Dituntut melakukan banyak hal. Belum lagi keluarga yang super protective padanya.
Rachel tidak suka diatur. Oleh karena itu, semakin dia dilarang maka akan semakin dia berniat akan melakukannya. Sifat dasar manusia.
Kini gadis itu baru saja turun dari mobil yang mengantarkannya, ia langsung bergegas menuju kantin fakultasnya. Sebenarnya dia tidak ada jadwal kuliah hari ini, tapi dia bosan sendirian di rumah. Jadi dia memilih datang ke kampus menemui teman-temannya yang kebetulan sedang berkumpul di kantin Hukum dan mungkin setelah itu ia akan menuju ke perpustakaan untuk mencari buku.
"Acel!!! Sini-sini duduk," sapa seorang gadis berambut pendek—Rena.
"Kenapa sih malah ke kampus padahal gak ada matkul?"
"Gabut banget gue di rumah sendiri, lagian mau cari buku juga di perpus buat tugas Pak Bambang."
"Yahh, padahal abis ini rencananya pada mau ke rumah Alyssa."
"Kok tiba-tiba mau ke rumah Alyssa???? Ihh gue mau ikut," seru Rachel senang.
"Nyokap abis bikin penemuan resep cake baru terus dia minta gue bawa temen-temen. Biasa mau pamer."
"Yaudah kalo gitu gue gak jadi cari buku. Besok-besok aja deadline juga masih jauh." jawab Rachel dengan mata berbinar memandang teman-temannya.
Raline yang mendengar itu hanya memutar bola matanya, "Dasar rakyat gratisan, soal makanan aja gak ada yang nolak."
***
Di sini lah mereka, duduk melingkar di meja makan rumah Alyssa. Terakhir kali mereka berkumpul full member adalah bulan lalu.
Sangat sulit sekarang untuk berkumpul karena kesibukan masing-masing, apalagi kebanyakan dari mereka berbeda fakultas.
Mereka bertujuh—Rachel, Alyssa, Raline, Miran, Chaca, Yuna dan Rena, sudah kenal dan menjadi dekat semenjak Ospek Universitas. Karena merasa cocok satu sama lain, persahabatan bagai kepompong ini terjalin sampai mereka naik ke tingkat 2.
Sambil memakan fudgy brownies with klepon flavour—resep terbaru karya Mama Alyssa, yang randomly enak. Mereka mulai spill the tea sana-sini walaupun minum air putih dan bukan teh.
"Sumpah sumpah ini brownies kenapa bisa enak banget sih???? Rasanya kaya mau meningguy," heran Yuna sambil terus memasukan potongan brownies yang entah keberapa kedalam mulutnya.
Rena pun mengangguk setuju. "Ini gak mau dijual aja, Al??? Biar bisa nyaingin bittersweet by nayla."
"Iye bener, lo promosiin dulu aja di instagram lo. Lumayan tsay, ntar duit jajan nambah bisa buat ngeborong mogu mogu satu indomart," celetuk Chaca mengompori.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serotonin
Hayran Kurgu"I'll be your meds. Let me be your daily dose of Serotonin." "Then i'll be your dopamine, huh? You wish." ©niciwinibiti, 2020