Gila tiap hari muncul mulu di sini wkwkwk numpang lewat ya bund mumpung sempet
Tidur Rachel sedikit terusik karena suara gaduh di sekitarnya. Gadis itu sedikit membuka mata dan melihat Keenan yang sedang sibuk merapikan barang-barangnya.
"Udah mau berangkat?" tanya Rachel dengan suara serak khas bangun tidur.
Keenan menoleh sekilas dan lanjut memasukkan barang-barangnya ke dalam tas. "Hm-mh. Kebangun ya gue berisik?"
Rachel beranjak duduk sambil mengangguk lucu. "Mau dibantuin?"
"Gak usah udah kelar kok."
Gadis itu mengucek mata pelan sambil melirik ke arah jam di atas nakas kamar Keenan. "Berangkat jam 6?"
"Iyalah, kan ntar mulainya jam 10."
"Oh oke. Gue dateng pas jadwal lo mau tanding aja ya?"
Keenan mengangguk sambil berjalan menuju kasurnya mendekati Rachel. "Berangkat sama siapa?"
"Sama anak-anak yang lain."
"Mending nanti minta jemput dari sini aja gak usah balik rumah dulu. Ribet."
Rachel berdecak kesal, "yang ada gue diceng-cengin ketahuan banget abis nginep."
"Ya kan emang. Terus masalahnya dimana?" katanya enteng sambil menatap Rachel. Gadis itu balas memandang wajah Keenan yang terlihat serius dengan ucapannya. "Ck. Yaudah."
Keenan merengkuh tubuh Rachel dan ditariknya untuk kembali berbaring. "Mau isi daya dulu."
Rachel terkekeh kemudian mengelus punggung lebar Keenan yang tertutup hoodie hitam. "Gak mau sarapan dulu?"
"Ini lagi sarapan," katanya sambil menelusupkan wajah dalam pelukan Rachel.
"Ngaco. Gue bikinan sarapan dulu ya?"
Dapat Rachel rasakan laki-laki itu menggeleng. "Gak lah. Ntar telat."
"Yeee kalo takut telat ya sekarang berangkat bukan malah peluk-peluk."
Keenan mengangkat wajahnya sambil menunjukkan cengiran tanpa dosa. "Hehehehe..."
Kemudian laki-laki itu sibuk menciumi seluruh sisi wajah Rachel dan tentu saja bonus waktu lebih lama untuk melumat bibir gadis itu.
"Udah ah, berangkat sana."
"Kok lo jadi berasa istri gue yang nyuruh berangkat kerja sih???"
Rachel memutar bola mata malas dan mendorong tubuh besar Keenan untuk segera beranjak. "Haluuuuu lo."
Keenan hanya terkekeh sambil meraih tasnya. "Oh iya, abis ini Chaca mau ambil si Chichi."
Rachel hanya balas menganggukkan kepala mengerti. Kemudian Keenan berjalan lagi menghampiri Rachel. Mengecup puncak kepalanya sekilas sebelum berujar, "berangkat dulu ya calon istri."
KAMU SEDANG MEMBACA
Serotonin
Fanfiction"I'll be your meds. Let me be your daily dose of Serotonin." "Then i'll be your dopamine, huh? You wish." ©niciwinibiti, 2020