🍁BAB 12 | PENASARAN🍁

1.2K 81 10
                                    

Jika suka perjuangkan,jika bosan jangan menduakan.

🍁🍁🍁

"Sya noh udah di tunggu kak Rangga," ujar Mona setelah melihat keberadaan Rangga di depan kelas mereka.

Arsya baru saja selesai merapikan buku-bukunya,memasukkan nya ke dalam tas karena bel pulang sudah berbunyi.

Mahen melirik sebentar ke arah Arsya,kemudian ia berdiri.

"Mahen," cegah Arsya sambil memegang pergelangan tangan Mahen.

Arsya menatap penuh harap,"kita pulang bareng ya!" seru Arsya.

Mahen menggeleng cepat,melepas tangan Arsya perlahan.

"Udah ada yang nunggu lo,lo pulang sama dia aja." Balas Mahen.

Arsya memonyongkan bibirnya beberapa centi setelah mendengar ucapan Mahen barusan. Ada apa dengan Mahen? Kenapa sikapnya berubah lagi? Tak seperti tadi pagi dan tadi siang. Sungguh tidak ada yang bisa menebak!

"Mahen cemburu ya," ungkap Arsya to the point.

Mahen masih terlihat tenang,"gue duluan ada urusan."

"Mahen belum jawab pertanyaan Arsya?!" ujar Arsya berapi-api,kesal dengan tingkah Mahen yang selalu pergi begitu saja.

Arsya mengejar Mahen ke luar. Sedangkan Rangga sontak memeluk tubuh gadis itu. Sikap Rangga berhasil membuat Arsya shock dan sontak mengelak dari pelukan Rangga.

"Maaf kak ini lagi di sekolah," pungkas Arsya cepat.

"Habisnya kamu mau kemana sih Sya?" tanya Rangga ingin tahu.

"Arsya mau susul Mahen." Balas Arsya jujur,ia masih menatap laki-laki bernama Mahen yang mulai menjauh.

"Bukan nya kita mau pulang bareng?" tanya Rangga.

Arsya menggigit bibirnya,memikirkan jawaban untuk pertanyaan Rangga tadi.

"Maaf kak kapan-kapan aja ya pulang bareng nya,Arsya ada urusan."

"Maksud kamu Mahen?"

Arsya mengangguk. "Huum," gumamnya.

"Gak papa kan lain kali aja pulang bareng nya?"

"Arsya duluan ya,makasih kak Rangga tawarannya. Sekali lagi Arsya minta maaf."

Arsya melambaikan tangan ke arah Rangga kemudian ia segera menghilang dari hadapan laki-laki itu.

"Gue cuma takut,Mahen nggak akan pernah balas perasaan lo." Batin Rangga dengan hembusan kasar yang mengiringinya.

"Mahen jangan pergi dulu!" teriak Arsya melihat laki-laki itu sudah siap menancap gas motornya.

Gadis itu terlihat ngos-ngosan,Mahen menatap tajam ke arah gadis itu.

"Arsya pulang bareng sama Mahen ya."

"Arsya nggak mau pulang bareng sama Kak Rangga kok,Arsya lebih pilih pulang bareng sama Mahen."

MAHEN [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang