Seorang gadis terlihat mengeliat di atas kasur dengan mengucek bagian matanya beberapa kali.
"Sya bangun!" teriak Mona,membuat Arsya berhasil mengumpulkan niatnya untuk bangun. Arsya kini duduk,menguap beberapa kali. Kedua matanya menyipit setelah melihat Mona sudah berdandan rapi di depan meja rias.
"Kamu mau kemana Mon?" tanya Arsya malas.
"Gue lupa bilang ke lo semalem. Anterin gue ke Rumah sakit ya." Ujar Mona sembari menorehkan pensil alis di alisnya.
"Arsya nggak mau. Arsya mau pulang aja." Tolak Arsya.
Mona memutar badan nya,menatap Arsya tajam.
"Teman macam apa lo!" tajam Mona.
Mental Arsya menciut,ia sedikit ketakutan.
"Iya Arsya anterin. Emang kamu sakit apa?" tanya Arsya.
Mona tersenyum,"ternyata perlu gue paksa dulu baru mau. Gue ada jadwal suntik vitamin hari ini." Balas Mona memandang kaca riasnya kembali.
"Arsya mandi dulu,pinjemin Arsya baju ya."
"Lo nggak bawa baju?"
"Nggak."
"Ya udah ambil di lemari gue. Lo boleh pilih sendiri,semua baju branded kalau lo mau ambil aja bawa pulang selemari."
"Siap sultan."
🍁🍁🍁
Mahen perlahan membuka matanya. Ternyata ia terdidur di samping Tsana. Setelah semalaman suntuk ia menjaga gadis itu. Gadis yang masih terlelap sekarang.
Mahen meraih ponselnya,membuka ponselnya sebentar. Terdapat pesan dari Steven.
From Steven
Bro men!
Apa kabar?
Kangen gue nggak?
Tumben chat gue.
Nggak kangen sama sekali.
Jahat lo.
Sejahat silet.
Setajam.
Typo gue hehe maaf.
Lo kapan balik ke indonesia lagi? Nggak bosan lo liburan terus. Gue yakin dompet lo udah tipis.
Meragukan keuangan sultan ya lo?
Sedikit.
Kurang ajar!
Gue tanyain kabar nggak lo jawab,yaudah. Mending gue tanya gimana hubungan lo sama Arsya?
Gue udah putus sama dia.
WHAT!!!?
Kenapa lo mutusin dia?
Gue jadian sama Tsana.
Tsana adik kelas yang selalu deket-deket sama lo?
Iya.
Lo seriusan pacaran sama cewek kayak dia? Nggak salah?
Maksud lo apa?
Ampun bang...gue nggak bermaksud buat jelek-jelekin pacar lo.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAHEN [ COMPLETED ]
Novela Juvenil🍁-FOLLOW SEBELUM MEMBACA-🍁 "Rasa trauma penyebab sikap dinginku hadir. Aku tak ingin bercerita,biar waktu saja yang menjawab semua." -Mahen Akassa- "Yang Arsya ingin cuma satu. Bukan cinta dari Mahen,tapi kehangatan." -Arsya Qeanna- Arsya sangat p...