🍁BAB 34 | LEBIH PENTING?🍁

1K 66 23
                                    

Arsya dan Mahen sampai di salah satu kantor polisi yang berada di kota Jakarta,dimana di sana lah Mama Mahen berada.

Arsya turun dari mobil. Diikuti dengan Mahen. Tak lama Mahen berjalan dulu meninggalkan Arsya. Arsya mengerti,Arsya juga paham Mahen pasti ingin segera melihat sosok Mamanya.

Arsya tersenyum tipis. Ia mengikuti laki-laki itu yang mulai menjauh.

"Siang pak,saya ingin bertemu dengan ibu Desta." Ujar Mahen terdengar tak santai.

Polisi dengan kumis tebal itu mendongak,menghentikan aktivitas mengetiknya di laptop.

"Ada urusan apa kamu nak dengan wanita bernama Desta itu?" tanya Polisi terdengar berat.

"Saya ingin bertemu dengan mama saya." Ujar Mahen.

"Kalau begitu tunggu sebentar." Balas polisi,tak lama ia berjalan ke arah ruangan berjeruji hitam.

"Mahen jalannya cepet banget," gerutu Arsya.

Mahen baru menyadari keberadaan gadisnya. Ia merengkuh tubuh Arsya. "Maafin gue," ucap Mahen.

"Nggak papa kok Arsya ngerti."

Tak lama polisi tadi datang bersama seorang wanita yang terlihat sangat kucel. Rambutnya terlihat berantakan,kulit putihnya ternodai dan daerah mata yang terlihat sembab.

"Saya beri waktu kamu sepuluh menit." Ujar polisi.

"Terimakasih pak." Sahut Mahen.

"Mama maafin Mahen," dengan cepat Mahen memeluk mamanya. Sangat erat di sertai air mata yang mengalir deras.

"Maafin mama juga," balas Desta.

"Mama nggak salah,Mahen yang salah. Mahen bodoh ma,kenapa mahen bisa benci sama orang yang melahirkan Mahen. Mahen bodoh banget!"

"Mama sudah maafin kamu." Ujar Desta sembari mencium kening putranya. Setelah sekian lama,akhirnya ia bisa mencium kening putranya. Ingin sekali rasanya setelah ini ia tinggal berdua bersama putranya,memulai hidup baru bersama. Namun kenyataannya ia harus tinggal di penjara sendiri.

"Mahen sayang mama. Kita pulang ya," ujar Mahen dengan isakan.

"Mahen masih harus di sini Mahen. Sampai suatu saat nanti setelah mama bebas,mama baru bisa pulang."

"Tapi ma,Mahen nggak tega kalau liat mama disini. Tidur di atas lantai,makan seadanya,nggak mandi."

"Ini perbuatan mama dan mama harus tanggung jawab."

"Mahen harus ngelakuin apa sekarang?"

"Mahen tetap sayang sama mama."

"Mahen selalu sayang sama mama,selamanya. Sekali lagi Mahen minta maaf."

"Oh ya kamu siapa?" tanya Desta tersadar ada gadis cantik yang berdiri memandangi mereka berdua.

Arsya tersenyum manis,"dia Arsya ma,pacar Mahen." Sela Mahen cepat memperkenalkan gadisnya.

Bu Desta tersenyum hangat,menurut pandangannya Arsya adalah gadis yang baik dan sangat cantik.

"Jadi ini pacar pangeran mama? Pas banget ya pangeran dapet tuan puteri secantik ini." Ujar Desta memuji Arsya.

"Mama bisa aja."

"Arsya terima kasih ya,tants tau Mahen bisa berubah begini pasti gara-gara kamu." Ujar Desta.

Asya menggeleng,tak menyetujui ucapan Desta. "Arsya nggak ngapa-ngapain kok tante,mungkin ini memang sudah rencana tuhan. Tante dan Mahen bisa bertemu,Arsya ikut senang tante."

MAHEN [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang