Seluruh siswa kelas 12 berhamburan keluar kelas,mereka segera berkumpul di tengah lapangan untuk melakukan kegiatan coret-mencoret seragam yang sudah mereka rencanakan tadi. Di tambah nyanyian lagu perpisahan membuat suasana semakin ramai.
Arsya tak ikut bergabung di lapangan,ia hanya berdiri di depan kelas. Memandang ke arah langit yang terlihat cerah namun tertutup oleh smokebomb warna-warni.
Arsya merasa tidak ingin mengotori seragamnya,ia ingin seragamnya tetap bersih tanpa noda. Toh tidak ada paksaan untuk hal ini,semua siswa boleh ikut dan boleh tidak.
Sama halnya seperti Arsya,Mona juga tidak ikut bergabung di lapangan. Ia memilih untuk memainkan ponselnya,duduk di sebuah kursi depan kelas menemani Arsya.
From : Rakha
Selamat hari kelulusan Mon:)
Mona membaca pesan itu sembari senyum-senyum sendiri,entah apa yang membuatnya sangat senang,mungkin mood nya sedang baik saat ini. Mona segera membalas pesan tersebut.
Makasih Rak.
"Mahen kemana ya?" tanya Arsya kepada Mona.
Mona hanya menaikan bahunya,pertanda tak tahu.
"Arsya WA belum di balas." Lanjut Arsya.
"Bukannya tadi lo habis sama dia. Kenapa lo bisa kehilangan jejak dia sekarang?" tanya Mona heran.
Arsya mengambil duduk di sebelah Mona,merasa capek jika harus berdiri terus. "Arsya udah balikan sama Mahen." Bisik Arsya malu-malu.
"Oh."
"Cuma oh?"
"Ya gue harus jawab apa? Bukannya dari dulu setelah lo putus sama Mahen nggak ada perubahan,lo tetap deket sama dia walaupun kalian belum balikan."
"Ya sekarang udah resmi mon."
"Mau resmi lagi lo ke KUA sekarang,besok resepsi!"
"Mona nggak asik banget."
"Gue doain lo Sya,tinggal bilang amiin aja susah."
"Yaudah amiin."
🍁🍁🍁
Mahen berada di parkiran sekolah sekarang. Ia segera berjalan ke arah motornya. Sebelum naik ia memakai dulu jaket bomber merah dan helm. Setelah itu ia naik dan menyalakan motor miliknya itu. Benar sekali hari ini Mahen tidak membawa mobil untuk berangkat ke sekolah,melainkan membawa motor sport miliknya. Ia segera menancap gas membelah jalanan kota Jakarta menuju sebuah kantor polisi,dimana mamanya berada.
Butuh waktu 45 menit Mahen sampai di kantor polisi. Dengan cepat ia turun,melepas helm dan berjalan masuk sembari merapikan tatanan rambutnya.
Mahen menemui polisi yang berjaga di sana.
"Selamat siang,ada yang bisa saya bantu?" tanya polisi itu.
Mahen menarik kursi dan duduk di hadapan polisi dengan beberapa pangkat yang terpasang rapi di dadanya.
"Saya mau bertemu dengan tahanan bernama Desta kasus korupsi pak."
"Baik kalau begitu tunggu sebentar."
Mahen mengangguk,sembari menunggu ia memainkan ponselnya terlebih dahulu. Ternyata sudah ada banyak pesan dari Arsya. Ia segera membacanya.
From : Arsya
Mahen kemana?
Arsya nggak ngelihat Mahen dari tadi.
Arsya nggak ikut coret-coret,Mahen ikut?
KAMU SEDANG MEMBACA
MAHEN [ COMPLETED ]
Teen Fiction🍁-FOLLOW SEBELUM MEMBACA-🍁 "Rasa trauma penyebab sikap dinginku hadir. Aku tak ingin bercerita,biar waktu saja yang menjawab semua." -Mahen Akassa- "Yang Arsya ingin cuma satu. Bukan cinta dari Mahen,tapi kehangatan." -Arsya Qeanna- Arsya sangat p...