🍁BAB 27 | JALAN?🍁

1K 67 48
                                    

Arsya berada di dalam kamar,ia masih sibuk menunggu kabar dari sang pacar. Kenapa Mahen belum juga memberinya kabar,apakah dia dan Tsana baik-baik saja sekarang? Arsya jadi khawatir sendiri.

Arsya memutuskan untuk menghubungi laki-laki itu terlebih dulu,mungkin saja Mahen lupa atau dia merasa sangat kecapekan.

Setelah berulang kali Arsya menelepon belum ada balasan dari laki-laki yang berada di seberang sana. Arsya mencobanya sekali lagi.

"Mahen angkat dong,Arsya mohon..." lirih Arsya sembari menggigit jari telunjuknya.

Tak lama panggilan terhubung. Terdengar suara laki-laki yang terdengar berat.

"Mahen udah sampai dirumah sakit?"

"Udah."

"Gimana keadaan Tsana?"

"Kata dokter jantungnya sedikit melemah,mungkin karena dia kecapekan."

"Kasian banget Tsana. Mahen masih nungguin dia di rumah sakit?"

"Iya. Kasian kalau gue pulang nanti dia sendirian."

"Besok pagi Arsya ke sana,btw rumah sakitnya di mana?"

"Rumah sakit Matahari ruang rawat nomor 245."

"Oke,Mahen istirahat juga ya. Arsya nggak mau Mahen capek nanti."

"Tenang aja Sya,nanti malem gue pulang kok ke apartemen kalau Tsana udah tidur."

"Emang Tsana belum tidur sekarang?"

"Dia masih diperiksa lagi sama dokter di dalem. Gue nunggu di luar."

"Yaudah Arsya tutup teleponnya,selamat malem Mahen."

"Malem Sya,selamat tidur juga."

Arsya membuang nafas perlahan,ia merasa sedikit tenang sekarang. Setidaknya tidak terjadi apa-apa dengan Mahen dan Tsana. Arsya memutuskan menarik selimut panda hitam putih,mematikan lampu tidur di meja kecil samping ranjangnya.

Pukul 00.00

Mona belum juga tidur. Ia masih memikirkan Steven. Sosok laki-laki dengan sejuta lawakkannya. Merasa bersalah dengan sikapnya tadi.

"Dia lucu,tapi gue nggak suka sama dia. Apa gue salah kalau nolak dia tadi?" Mona bergumam sendiri.

Mona mengambil ponselnya yang terletak tepat di sampingnya. Kini ia merubah posisi tubuhnya,sedikit duduk di atas ranjangnya dengan kepala yang tersandar pada headboard (sandaran kasur).

Mona membuka aplikasi WA. Mengecek nomor yang sempat ia blokir waktu di rumah Arsya. Ia memutuskan untuk membuka blokir nomor tersebut.

"Gue coba telepon Steven," ujar Mona.

Tak lama,Mona segera menjalankan niatnya tadi.

Drtt

Seorang laki-laki yang sedang beristirahat di sebuah apartemen kini sontak terbangun. Benar sekali Steven tidak pulang di rumah malam ini,ia memutuskan untuk menginap di salah satu apartemen milik papanya saja. Karena di rumah nanti pasti para pembantu dan supir akan curiga jika melihat keadaannya sekarang,oleh sebab itu lebih baik ia menginap di apartemen semalam saja,hanya untuk beristirahat agar tubuhnya kembali normal besok.

Steven tersenyum senang melihat nama Mona di layar ponselnya. Dengan cepat ia segera mengangkat panggilan dari sang pelonak cintanya.

"Hallo?" Steven membuka suara,suaranya terdengar getir.

"Hallo."

"Kenapa Mon?"

"Kangen ya???"

"Apaan sih lo Stev!"

MAHEN [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang