🍁BAB 24 | PULANG 🍁

1.1K 75 55
                                    

Semua siswa terlihat sibuk melepas tenda mereka masing-masing,karena semua akan pulang sore ini.

Arsya dan Mona sudah selesai melepas tenda,mereka kini sedang beristirahat duduk di bawah pohon sembari menyelonjorkan kakinya.

"Sumpah capek banget gue," gumam Mona,kemudian meneguk air mineral yang ia bawa.

Arsya menoleh ke arah Mona,benar sekali keringat gadis itu nampak bercucuran. "Minta pijitin Steven sana."

"Kalau ngomong jangan ngaco," desis Mona kesal. Arsya terkekeh pelan,tak berani menggoda Mona lagi.

Arsya memandang ke arah lain,ia melihat seorang gadis yang nampak kesusahan mencopot tendanya sendiri. Arsya merasa tak asing dengan gadis itu,dia tau dia adalah adik kelas yang dekat dengan Mahen. Siapa lagi kalau bukan Tsana,Arsya memutuskan untuk menghampirinya.

"Sya lo mau kemana?" tanya Mona tersadar Arsya sudah berjalan meninggalkannya.

Arsya menoleh,"sebentar."

Kehadiran Arsya secara tiba-tiba membuat Tsana sedikit kaget. Apalagi gadis itu terlihat membantunya melepas pasak yang tertancap di tanah. Tsana nampak gelagapan bingung harus apa sekarang.

"Nama kamu Tsana ya?" tanya Arsya membuka obrolan.

Tsana tersenyum ramah,"iya. Kakak kak Arsya kan?"

Arsya mengangguk,senyumnya mengembang lebar.

"Kok kamu sendirian beresin tendanya?" tanya Arsya.

"Iya kak. Temen setenda aku udah pulang duluan,katanya ada acara." Balas Tsana.

Arsya mendekat ke arah Tsana. Menyerahkan pasak-pasak yang sudah berhasil ia lepas.

"Nih," ujar Arsya. Tsana menerimanya dengan baik.

"Makasih kak udah bantu."

Arsya tersenyum manis,"sama-sama."

"Kak Arsya beneran udah jadian sama Kak Mahen?" tanya Tsana tiba-tiba.

Arsya menoleh,menatap Tsana bingung. Untuk apa gadis ini bertanya seperti itu secara tiba-tiba? Apa dia cemburu?

"Iya. Semalem." Balas Arsya.

"Beruntung banget kak Mahen dapet pacar sebaik dan secantik kak Arsya." Ujar Tsana.

"Kamu juga baik dan cantik kok San." Balas Arsya.

"Tapi Tsana nggak seberuntung kak Arsya," lirih Tsana.

"Kenapa gitu?" tanya Arsya bingung.

"Maaf sebelumnya kak,sebenarnya Tsana juga suka sama kak Mahen. Dari kita SMP."

Arsya tersenyum tipis,emosinya tak terpancing dan rasa cemburunya sudah tidak seperti kemarin. Arsya tahu seberapa ganteng Mahen,seberapa baik Mahen,dan seberapa dingin Mahen jadi itulah yang menjadi penyebab semua gadis akan tergila-gila dengan Mahen. Apalagi Tsana,ia sudah dekat dengan Mahen sejak SMP. Namun kenyataannya Mahen menjadi miliknya sekarang,Arsya merasa sedikit tenang.

"Tapi tenang aja kok kak,Tsana nggak bakal rebut kak Mahen dari kakak." Sambung Tsana. Arsya tersenyum hangat,ia tau sebenarnya gadis ini sangat baik, Arsya juga merasa bersalah sudah merasa cemburu jika Mahen dekat-dekat dengan Tsana beberapa hari yang lalu.

"Aku tau kok. Aku juga nggak ngelarang kamu suka sama Mahen,tapi jangan sampai rebut dia. Bercanda..." ujar Arsya sembari terkekeh.

"Yaudah aku balik lagi ya,udah selesai semua kan?" tanya Arsya.

Tsana mengangguk. "Udah sekali lagi makasih ya kak."

"Sama-sama,duluan ya..."

🍁🍁🍁

MAHEN [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang