🍁BAB 45 | SURAT TERAKHIR🍁

1.2K 72 9
                                    

PART TERPANJANG DAN MENGANDUNG BAWANG!!!

"Arsya,Mahen." Teriak Mona berlari mendekat ke arah sejoli itu.

"Untung kamu nggak telat Mon." Ujar Arsya legah.

"Iya alhamdulillah."

"Mana koper kamu?" tanya Arsya setelah mengamati tangan Mona yang terlihat kosong.

"Gue nggak bawa koper. Gue tadi habis jalan sama Rakha. Terus dapet kabar dari lo,gue langsung ke bandara tanpa pulang dulu." Jelas Mona.

"Rakha siapa?" Arsya merasa asing dengan nama itu.

"Mantan gue."

"Steven emang sakit apa sih Hen?" tanya Mona.

"Kanker paru stadium 4." Ujar Mahen jelas.

Mona shock mendengarnya,ia menutup mulutnya dengan satu tangan,kedua matanya kembali memanas dan berkaca-kaca.

"Lo nggak lagi bohong kan ke gue? Lo nggak lagi bercanda kan Hen? Gue mau lo jawab serius. Steven nggak mungkin punya penyakit bahaya kayak gitu." Ujar Mona masih belum yakin.

"Gue udah serius. Apa muka gue kelihatan main-main? Gue sendiri juga baru tau kalau Steven punya penyakit itu. Selama ini dia rahasiain ini dari gue,Arsya dan lo. Bahkan Papa Mama nya juga baru tau." Jelas Mahen.

Kini benar,deraian air mata Mona mengalir deras. Ia sudah tidak bisa membendung lagi. Perasaan nya campur aduk akan kesedihan yang mendalam. Arsya memeluk gadis itu,mencoba menenangkan nya.

"Udah Mon jangan sedih. Arsya yakin Steven nggak bakal kenapa-kenapa kok. Arsya yakin dia bakal sembuh. Kamu harus berdoa,agar operasi Steven besok berjalan dengan lancar. Biar Steven bisa pelawak kita lagi." Hibur Arsya.

"Kenapa gue baru tau sekarang Sya. Kemarin dia ngirim barang-barang BTS. Gue kira dia baik-baik aja. Tapi..."

"Pantesan dia bilang dia nggak bakal balik ke Indonesia,jadi ini alasannya."

"Udah ada pemberitahuan tuh,pesawat kita bakal take off lima menit lagi." Ujar Mahen.

"Iya Mahen,yuk kita jalan. Mahen tolong bawain koper Arsya,Arsya mau jalan bareng sama Mona."

"Gue yang jadi korban." Desis Mahen.

"Mahen mau nolak?" tanya Arsya tajam.

"Nggak bakal bisa gue nolak perintah lo,tuan puteri Arsya Qeanna." Ujar Mahen serius.

"Makasih Mahen," balas Arsya gemas.

🍁🍁🍁

Setelah melewati perjalanan selama 18 jam akhirnya mereka bertiga sampai di negeri Paman Sam.

"Hen lo udah tau dimana Steven di rawat? dan nama ruangannya lengkap?" tanya Mona.

Mahen mengangguk. "Udah lo tenang aja."

"Kita mau makan dulu?" tanya Arsya.

"Kalau kita langsung ke rumah sakit nya aja gimana? Gue pengin tahu keadaan Steven."

"Emang makanan di pesawat tadi nggak bikin lo kenyang Sya?" goda Mahen.

Arsya tersipu malu. "Arsya sebenarnya masih laper Mahen. Tapi ya udah kita langsung ke rumah sakit Steven aja."

Drt...Drt...

Mahen,kamu sudah sampai di Amerika? Kalau sudah tolong kamu segera ke rumah sakit Steven ya. Operasi Steven akan di lakukan jam 10 malam nanti. Ini sudah jam 8 malam masih ada waktu dua jam,agar kamu bisa bertemu dengan Steven.

MAHEN [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang