🍁BAB 8 | CEMBURU🍁

1.5K 92 15
                                    

Saat ini aku yang cemburu. Cemburu melihatmu,bersama seseorang tetapi bukan aku.

🍁🍁🍁

"Kamu cantik."

Arsya menjadi salah tingkah sekarang,sebenarnya bukan Arsya merasa baper namun Arsya merasa kurang nyaman saja mendengar ucapan Rangga barusan. Di pikiran Arsya terlintas lagi coba saja Mahen yang bilang ini kepadanya. Pasti lebih romantis dan mengesankan bagi Arsya.

"Eh ya udah yuk berangkat sekarang."

Arsya mengangguk,mengiyakan.

Di sepanjang perjalanan Clara tak lepas memegangi ponselnya. Dia melakukan siaran langsung atau live IG. Mungkin karena ini pertama kalinya dia bisa jalan dengan seorang Mahen,sosok kutub yang digemari siswi SMA Galaksi.

Tiba-tiba Mahen berhenti menancap gas motornya,tak jauh dari SMA Galaksi.

"Kok berhenti sih Sayang?" tanya Clara bingung.

Mahen mematikan mesin motornya.

"Turun." Perintah Mahen dengan suara terdengar berat.

"Aku nggak salah denger? Coba ulang sekali lagi?"suruh Clara.

" Turun." Ulang Mahen terdengar lebih keras.

Clara pun Turin,mengikuti perintah Mahen.

"Mahen mau nembak Clara di pinggir jalan gini,romantis banget!" ujar Clara percaya diri.

Mahen pun kembali menghidupkan motornya. Menancap gas motornya dengan kecepatan tinggi,meninggalkan gadis itu di pinggir jalan.

"Mahen!" teriak Clara keras.

"Sial! kenapa sih Mahen selalu begini." Umpat Clara kesal.

Arsya dan Rangga sudah sampai di sebuah took buku. Mereka pun segera masuk. Rangga langsung mencari buku yang dia butuhkan. Sedangkan Arsya dia hanya duduk menunggu dan membaca buku gratis yang sudah di sediakan toko ini.

"Selamat datang di took buku Dadu,rajin membaca buku menambah banyak ilmu." Terdengar suara itu,pertanda ada pengunjung baru di toko ini.

Arsya mencium aroma parfum yang tak asing di hidungnya. Rasanya dia selalu mencium aroma parfum ini setiap hari. Arsya mendongak,menatap ke arah pintu masuk.

Ternyata benar. Ada Mahen di sana. Untuk apa Mahen ke sini? dan dimana Clara? Bukan kah tadi mereka jalan berdua?

Sama hal nya dengan Arsya. Mahen pun menatap ke arah gadis itu.

Arsya melambaikan tangan ke arah Mahen,sedangkan Mahen malah memalingkan mukannya dari Arsya.

Arsya mendengus pelan. Huh,masih sama saja,sikap Mahen tak pernah berubah.

Mahen memilih-milih buku. Ia mencari komik legendaris di rak khusus komik-komik,belakangan ini Mahen suka membaca beberpa komik saat di aparteman.

Mahen memegang sebuah komik. Ternyata tak hanya tangan nya saja yang memegang komik itu,ada tangan lain di sana. Mahen menoleh,tatapan keduanya sangat tajam. Memberikan tatapan saling menantang. Ada rasa benci,dendam,dan amarah yang dapat terpancarkan dari sana.

MAHEN [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang