Mona langsung menghamburkan tubuhnya begitu saja di kasur,ia merasa sangat lelah hari ini. Setelah seharian ia berada di rumah sakit untuk suntik vitamin.
"Lo kenapa si Stev,kenapa lo tiba-tiba ngabarin kalau lo nggak bakal balik ke Indonesia lagi. Lo tega buat gue nunggu. Lo tega buat gue terus-terusan berharap? Atau lo udah punya cewek di sana."
"Secara bule-bule lebih menggoda." Cetus Mona kesal.
Ting ting ting
Suara bel rumah Mona berbunyi,membuat gadis itu harus terpaksa bangun."Siapa sih ganggu aja. Nggak tau apa gue lagi capek." Desis Mona membuka pintu kamarnya,dan berjalan turun ke bawah.
Saat Mona membuka pintu rumahnya,tidak ada siapa-siapa di sana,tetapi ada sebuah kotak yang tergeletak di depan sana.
"Punya dan untuk siapa kotak ini?" tanya Mona bingung.
"Mungkin kurir nya masih di depan gerbang. Gue lihat dulu deh." Dengan cepat Mona melejit ke gerbang. Namun sama saja,tidak ada siapa-siapa. Mungkin kurir itu sudah pergi.
"Nggak ada orang. Apa paket punya mama sama papa ya?" tebak Mona.
"Gue buka di dalam aja deh."
Setelah kembali ke dalam kamarnya,Mona memutuskan untuk langsung membuka kotak itu. Kotak berbalut kertas cokelat yang membungkusnya,seperti kotak-kotak dooprize peringatan 17 Agustus.
Mulut Mona ternganga,terbuka lebar saat melihat isi kotak itu. Benar sekali barang yang ada di dalam adalah barang kesukaannya. Apa lagi kalau bukan merchandise BTS. Namun setelah mengingat-ingat,ia tidak pernah memesan ini semua. Ia hanya memesan album terbaru BTS dan jumlahnya pun hanya satu. Lalu dari siapa barang-barang ini?
Tak sengaja Mona menemukan selipan kertas pada poster suaminya,siapa lagi kalau bukan poster Jungkook. Mona segera membaca kertas itu,dalam hati.
"Apa kabar Mon? Semoga baik-baik aja. Gue tau lo marah dan kesel sama gue,karena di saat gue ngabarin lo gue malah bilang kalau gue nggak bakal balik ke Indonesia lagi. Lo nggak perlu cemas,gue nggak bakal suka sama cewek lain. Karena cuma lo cewek satu-satunya yang gue suka. Tapi maaf,gue terlalu lama buat lo berharap. Semenjak kejadian di airport,gue udah cukup seneng kok. Walaupun sesederhana itu,yang penting gue tau lo juga suka sama gue. Tapi balik lagi,gue sadar diri Mon,gue nggak bakal bisa buat lo bahagia. Gue cuma bakal buat lo sedih di saat lo tau nanti. Jadi kita temenan aja ya,lo nggak usah berharap lagi sama gue begitu juga gue, gue juga berusaha nggak ngasih harapan buat lo lagi. Jangan sedih atuh bacanya,salamin ke Mahen,Arsya dan yang lain ya. Jangan lupa selalu doain gue,karena sebaik-baiknya cinta adalah cinta dalam doa. Gue udah kirim suami-suami halu lo itu,terbang dari Korea langsung. Sebenernya udah lama gue siapin ini,sejak gue baru sampai di Amerika. Gue juga udah mau bilang kalau gue nggak bakal balik lagi di indonesia. Gue juga nggak tau bakal nyampe kapan di tangan lo. Kalau udah sampai kabarin ya,jangan lupa bilang terimakasih dan Steven ganteng,wkwk."
Kedua mata Mona terlihat berkaca-kaca,ini adalah hadiah spesial dan surat paling spesial yang ia terima. Namun rasa sakit di dadanya juga tidak bisa di pungkiri,rasa kecewa juga tentu ada. Mona segera mengambil ponsel dan mengirim pesan untuk Steven.
To : Steven
Makasih ya,kotak pemberian lo udah sampai.
Steven membaca pesan dari Mona dengan hembusan nafas pelan menyertainya. "Sama-sama,gue sayang sama lo tapi tuhan lebih sayang sama gue." Lirih Steven.
🍁🍁🍁
Arsya masuk ke dalam kamarnya. Hari ini ia belajar. Bahwa perasaan memang tidak bisa berbohong,perasaan tidak akan pernah berubah,perasaan masih akan tetap sama. Memang cukup sakit jika di rasakan,namun saat kita sudah mulai memaafkan rasa sakit itu perlahan akan pergi dengan sendirinya. Untuk saat ini Arsya ingin sendiri,hubungannya dengan Mahen juga baik-baik saja. Arsya berharap,dirinya dan Mahen bisa saling menjaga perasaan satu sama lain. Terkadang berkomitmen lebih baik dari pada berpacaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAHEN [ COMPLETED ]
Teen Fiction🍁-FOLLOW SEBELUM MEMBACA-🍁 "Rasa trauma penyebab sikap dinginku hadir. Aku tak ingin bercerita,biar waktu saja yang menjawab semua." -Mahen Akassa- "Yang Arsya ingin cuma satu. Bukan cinta dari Mahen,tapi kehangatan." -Arsya Qeanna- Arsya sangat p...