KAMU NGESELIN YA

18.7K 2.8K 85
                                    

Bayangan dari foto London Eye itu terus mengganggu pikiranku. Apakah aku pernah bertemu dengan pak Aksa sebelumnya? Tapi dimana?

12 tahun yang lalu, aku memang di boyong papa untuk tinggal di London, karena papa diangkat untuk menjadi Asisten Atase Pertahanan di KBRI London. Aku menghabiskan masa SMP ku di London, Inggris. Seingatku, aku tidak bertemu seseorang bernama Aksa Hananto. Aku memang pernah menaiki London Eye, well, siapa yang tidak jika mereka tinggal di Inggris. Setiap tahun paling tidak dua kali aku menaiki kincir raksasa itu. Karena aku memang sangat menyukai pemandangan disana. Dan hari itu, aku ditemani oleh dua orang laki – laki, Aidan dan satu orang yang ku taksir adalah seorang staff KBRI bertubuh sangat tinggi dan kurus, berkulit putih dan selalu mengenakan kupluk musim dingin. Staff KBRI yang selama 3 hari selalu mengekori ku kemana – mana, seperti pengawal.

Yang aku ingat dari London adalah, Aidan mantan pacarku. Ayahnya bekerja KBRI di London, ibu nya berdarah Skotlandia. Kami berpacaran selama aku di London, lalu putus begitu saja, karena papa diangkat jadi Athan di New Zealand, dimana aku menghabiskan masa SMA ku.

Tapi Aksa Hananto? Aku sudah berusaha keras untuk mengingat nama atau wajah yang setidaknya mirip Aksa Hananto, kok kayaknya gak ada ya? staff KBRI yang selalu mengekori ku bagai pengawal itu, seingatku memang sedikit mirip dengan pak Aksa, kulit putihnya. Tapi dia tidak sekeren pak Aksa, cenderung tidak menarik malah.

Aku membuka file foto – foto lama ku, melihat – lihat foto – foto ku ketika aku di London. Aku amati satu per satu, tidak ada satu foto pun, yang menunjukan foto pria berwajah seperti Aksa Hananto. Kecil kemungkinan juga aku berteman dengan dia, karena dulu aku berusia 12 tahun dan dia berarti 23 tahun kan? Bahkan aku dan Aidan juga, di bilang pacaran ya pacaran, di bilang nggak ya nggak.

Apa yang bisa di lakukan bocah 12 tahun? Kami hanya sekedar pergi jalan – jalan ke toko buku bersama – sama, jajan ice cream, sok – sokan ala film Eifel I'm in Love cuma beda negara, berjalan menyusuri Thames River. Itu juga kami pergi – pergi selalu di kawal oleh supir yang bekerja untuk KBRI.

Aku benar – benar mengamati foto – foto ku di London satu per satu, benar – benar tidak ada wajah Aksa Hananto satupun. Malah ada satu foto ku seorang diri, didalam kapsul London Eye, entah siapa yang mengambil fotonya, aku sedang tersenyum ke camera, dengan wajahku yang masih amat kekanak – kanakan, tubuhku yang masih sangat mungil tidak berbentuk, tidak ada lekukan sama sekali.

****

Aku kembali ke Instagram ku, lalu aku lagi – lagi melihat postingan pak Aksa, yang seperti sedang bernostalgia

Aku kembali ke Instagram ku, lalu aku lagi – lagi melihat postingan pak Aksa, yang seperti sedang bernostalgia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

There was this baby girl, ambekan...

Udah gitu aja isi captionnya. Profile tubuh nya mirip aku, tapi bukan berarti itu aku kan? Lagian itu masih di London, setau aku dia memang sempat menjadi asisten dosen di London kalau merujuk ke LinkedIn nya. Dan jangan GR lah, profile tubuh ku gak spesial amat seperti para model Victoria Secret, alias pasaran neng.

semua serba kilat (pandemic love story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang