HANYA SEBAGIAN DARI FAKTA

10K 1.4K 23
                                    

Sumpah demi apapun, ada masalah kayak begini didalam pernikahan yang masih seumur tauge tuh gak enak banget. Mau baikan rasanya ganjel, mau terus – terusan berantem rasanya gak enak. Satu – satunya keinginan ku saat ini adalah guyur air keras ke muka mulus si Nining.

Iya, kalian juga pasti gemes kan ngadepin mantan rasa dedemit begitu? Apa sih yang membuat dia segitu percaya dirinya ganggu rumah tangga mantan pacarnya? Dia tuh dikasih bahan bakar apa sampe semangat banget nge gas pol begini?

Hal Ini sih yang selalu jadi tanda tanya besar di benakku beberapa hari ini. apa yang membuat perempuan ini semangat sekali mengganggu mas Aksa? Sejauh apa sebenarnya hubungan mas Aksa dengan dia?

Well, aku gak 100% gak ngajak mas Aksa ngomong. Aku juga masih jalanin peranku sebagai istri, masih bangun pagi masak siapin sarapan blablablabla. Dan satu lagi yang paling penting pesan dari mamaku, jangan pernah bertengkar sampai pisah ranjang. Pantang. Walau rasanya aku risih, tidur seranjang dengan orang yang bahkan aku enggan ajak bicara.

Mama benar – benar rela menghabiskan waktunya berjam-jam untuk menelponku, sehari setelah aksi minggatku. Menasihatiku panjang lebar, segala hal yang berkaitan dengan sikap yang pantas diberikan istri setiap kali bertengkar dengan suami. Apa yang tidak boleh dilakukan istri pada suami walau bertengkar sekalipun.

Aku gak tahu apa mama diceritakan mas Aksa penyebab pertengkaran kami atau tidak. Atau jangan – jangan mas Aksa cuma cerita Ananta kabur dari rumah? Aku sampai sekarang memang belum benar – benar bahas 100% soal itu sama mas Aksa. Karena mama hanya menasihati secara garis besarnya saja, karena intinya, pantang bagi istri keluar dari rumah ketika bertengkar, karena kalau sampai suami tidak ridho akan kepergiannya dan memutuskan untuk tidak mencari, sama saja istri seperti sudah di talak katanya. Well, kemenangan besar ada ditangan Nining kalau sampai kemarin mas Aksa tidak mengharapkan ku pulang kembali kerumah. Dan aku tentu saja tidak akan memberikan kemenangan instan seperti itu pada Nining.

Kedua, pantang untuk pisah ranjang dikala bertengkar, karena justru kadang moment dimana suami istri bisa saling meruntuhkan ego dan memutuskan untuk berbicara dari hati ke hati dengan tenang itu adalah menjelang tidur. Ketika tubuh sama – sama merasa relaks dan tidak ada lagi yang harus dikerjakan selain merebahkan tubuh dan saling berpandangan dan berbincang. Kalau kata Zayn Malik tuh, pillow talk gitu. Yah gak hanya kata Zayn Malik sih, mama juga menjelaskan seperti itu. Intinya adalah bicarakan semuanya disaat kepala dan hati sudah kembali dingin. Masalahnya hati dan kepalaku tidka kunjung dingin.

Tapi jujur saja, mempraktikan pillow talk ini ternyata tidak semudah yang aku kira. Tetap saja rasanya canggung harus naik ke tempat tidur bersama – sama, merebahkan tubuh berdampingan dan saling bertatapan, disaat hati ini panas membara. Bawaannya tetap aja males mau lihat – lihatan. Ujung – ujungnya aku akan selalu memejamkan mata duluan dan bertekad terlelap secepat – cepatnya walau kebanyakan aku harus acting di satu sampai satu setengah jam pertama. Acting tidur pulas itu lelah ternyata. Belum kalau mas Aksa malah mengusap –usap kepalaku dan mengecup keningku.

Sebenarnya aku sih yang masih mengibarkan bendera perang, kalau mas Aksa mukanya udah memelas dan mengundang belas kasih banget 3 hari ini.

Lelah dengan moment awkward setiap waktunya kami tidur bersama itu, jadilah aku selalu berusaha tidur lebih cepat dan bangun lebih pagi dari dia. Mas Aksa juga kebetulan sibuk, dan rata – rata dia tidur jam 10 malam. Jadilah aku jam 9 sudah menata apik tubuhku diatas tempat tidur dan berangkat tidur, sambil berdoa agar aku cepat terlelap. Jam 4.30 pagi aku sudah bangun, dan selalu mendapati mas Aksa yang memelukku seperti guling.

Kecuali pagi ini, aku terusik sejak jam 4 pagi, karena merasa seperti ada yang memelukku terlalu erat, dan menciumi kepalaku dan keningku. Aku akhirnya terbangun, membuka mataku sedikit saja agar tidak ketahuan dan mendapati wajahku ada tepat di depan dada suamiku, tangannya memelukku erat sampai aku gak bisa kemana – mana, dan dia sedang mengecupi keningku terus – terusan.

semua serba kilat (pandemic love story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang