MENCINTAIMU DENGAN BENAR

11.2K 1.6K 45
                                    

Baru persiapan lamaran aja suasana sudah terasa sengitnya. Aku jadi serba salah. Mama tetap bersikukuh agar aku diam saja. tadinya aku mau membatalkan ide memakaikan pakaian senada antara kedua pasang orang tua. Tapi mama bilang, tetap laksanakan saja, toh papa dan Bapak tidak keberatan, hanya Ibu yang keberatan. Dan mbak Astrid juga menentang ide ku untuk membatalkan pakaian senada itu.

Aku juga bilang mas Aksa, supaya dibebasin saja lah masalah baju, yang penting aku sama dia pakaiannya serasi. Dan mas Aksa tetap gak setuju.

"yang bayar aku, jadi Ibu gak berhak nyuruh – nyuruh aku untuk batalin konsep acaranya. Cuma masalah baju aja ribut" mas Aksa malah jadi sewot, waktu aku berusaha mencari jalan tengah, agar semua happy.

"biar semua happy mas..." bujukku lagi, dan dia malah berdecak kesal.

"semua happy kok, yang gak happy kan cuma Ibu. Dan alasan Ibu gak happy juga gak masuk akal" sambung mas Aksa lagi, kali ini dia sambil mengaduk minuman entah apa di dapurnya.

"mas.. Ibu sebenarnya kenapa sih, gak mau ikhlas nerima aku?" tanyaku akhirnya, aku jujur penasaran, sebenarnya apa sih yang bikin Ibu ini menolak semua kandidat calon istri mas Aksa? Apa yang salah dari perempuan – perempuan itu?

"karena kamu bukan hand pick nya Ibu aja" jawabnya santai sambil membawa mug itu kedalam kamar lagi, dia naik ke tempat tidur duduk bersandar pada headrest. "Ibu itu dari dulu mau aku sama Nining, aku yang gak mau" jawabnya santai sambil menyesap minumannya.

"kenapa mas gak mau sama Nining?" tanyaku "kayak apa sih Nining? Ada di IG mas?" sambungku lagi. Kayaknya dari semua wanita masa lalu mas Aksa, aku luput memeriksa si Nining ini. perempuan itu memang aneh ya kalau di pikir - pikir, bilangnya gak suka di sakiti, di bentak dikit katanya kasar, tapi giliran kayak gini – ginian, sukanya nyiksa diri sendiri. meriksa – meriksa mantan pacar pasangan kita, terus berujung insecure sendiri, misuh – misuh sendiri.

"Nining itu, hanya manis luarannya aja. Manipulatif, kalau didepan Ibu dan orang tuanya, dia emang manis banget. Masih pinter tutur jawa segala. Keluarganya masih ada turunan ningrat, keluarga terpandang juga di Solo sana" cerita mas Aksa.

"lah terus, kenapa mas gak mau sama yang kayak gitu? Kan bagus dong?" aku jadi heran, apa ruginya buat mas Aksa kalau dapat istri kayak gitu. Dan mas Aksa malah tertawa seperti mengejek.

"aku gak mau, punya istri bekas orang banyak" ucapnya dengan ekspresi wajah seperti jijik. Aku terperangah, aku jelas tahu maksudnya dia apa.

"ih mas, jangan fitnah ah" aku masih berusaha menyangkal, masa iya mas Aksa di jodohin sama perempuan model kayak gitu sama Ibu "Ibu gak mungkin nyodorin kamu perempuan kayak gitu lah mas" sambungku lagi.

Mas Aksa malah tertawa "Ibu kan tahunya Nining cuma dari cerita Ibunya aja, Ibu gak tahu Nining aslinya gimana. Didepan Ibu dan orang tuanya yah, manis banget dia. Tapi Allah sayang banget sama aku. aku kenal 'pasangan' nya dia. Teman kuliahku dulu di Birmingham, ini anak udah free sex parah. Dari dia juga aku tahu, kalau Nining itu sering clubbing sama dia, dan tiap mereka clubbing, itu lingkaran pergaulan mereka ya bebas aja, siapa mau 'ngamar' sama siapa. Salah satunya yang pernah sama Nining ya... teman ku itu"

Aku semakin terperangah.

****

Waktu bergulir gak kerasa, akhirnya acara pertunangan itu datang juga. Mbak Astrid benar – benar mengatur semuanya dengan luar biasa. Bahkan dia memintaku untuk diam saja, dan biarkan dia yang mengatur. Bukan karena mbak Astrid berusaha menguasaiku, tapi supaya Ibu tidak leluasa menyerangku.

Aku menurut saja.

Lagi pula, konsep yang mbak Astrid usung ini, sesuai dengan selera dan bayanganku kalau aku suatu saat nanti dilamar oleh pria. Dekorasi yang di dominasi kain – kain berwarna putih, dan perpaduan bunga segar berwarna pink, putih dan hijau dari daun – daunnya. Lampu chandelier yang menggantung di langit – langit juga diberikan hiasan bunga – bunga yang sangat cantik.

semua serba kilat (pandemic love story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang