ADA YANG NGAMBEK

16.1K 1.5K 26
                                    

Oke, masalah per jorokan selesai. gak selesai maksudnya mas Aksa sekarang mendadak jadi doyan bebersih juga sih, maksudnya mulai kelihatan lah solusinya. Solusinya antara aku pura – pura gak lihat, atau aku gak boleh lelah ngomelin.

Seringnya sih opsi kedua yang dipakai.

Bukan berarti masalah penyesuaian diri diantara aku dan mas Aksa berhenti sampai disini. PR kami bersama masih banyak banget. Hari demi hari, adaaaaaa saja hal baru yang kami temui. Dari hal sepele sampai hal penting. Dari yang di maklumi sampai di ributin.

Seperti hari ini aku yang sedang asik ber video call dengan teman – teman ex Envirogroup ku. kami memang sesekali bervideo call beramai – ramai untuk sekedar melepas rindu. Karena bagaimanapun kami adalah batch pertama dari anggota group itu, jadi kedekatan kami memang dengan mudahnya terjalin. Aku sudah terbiasa bercanda blak – blakan dengan Rio dan yang lainnya. Kadang memang bercandaan kami sedikit 'tidak sopan' dalam artian yang tidak parah juga,karena kami masih menjaga perasaan satu sama laing, jangan sampai ada yang tersinggung. Dan aku pikir, dengan status ku sebagai istri, harusnya mas Aksa gak lagi – lagi cemburuan kan. seharusnya. Atau justru kalau sudah sah malah semakin timbul jiwa posesif?

"asiiik pengantin baru seger banget mukanya... dapet vitamin terus ya, Ta?" seru mbak Vita lewat jaringan video call skype. Yang disambut sorakan – sorakan dari yang lainnya.

"aaah kalian........ gila kangen banget gue... garing nih gue udah nganggur. Gak ada yang dikerjain..." jawabku pada semuanya.

"halah.. masa nganggur? Paling kan dikerjain terus sama mas Aksa. Kalau dulu kerja, sekarang kan lo dikerjain, Ta" seloroh mbak Vita, dan membuatku dan yang lainnya terbahak – bahak. Mas Aksa sedang asik bekerja di meja makan, kadang sabtu – sabtu begini dia memang masih saja sibuk. Gimana nggak selalu sibuk, tiga pekerjaan dia sikat sekaligus. Aku sendiri bingung bagaimana dia bisa gak ketuker ya kerjaan satu dengan lainnya? Tapi rencananya dia gak memperpanjang kontrak dengan projet Enviro ini, yang kontraknya diperkirakan akan selesai pertengahan tahun depan.

Waktu ku tanya, kenapa dia gak mau meneruskan kontrak dengan Enviro? Alasannya target sudah achieved. Aku mengerutkan keningku, target mana yang sudah achieved, setahuku sampai hari terakhir aku bekerja, target di Enviro sangat jauh dari achieved. Bahkan bisa dikatakan mandek, karena kami tidak bisa travelling lagi.

"achieved?" tanyaku waktu itu, dan dia malah menyeringai nakal "kamu targetnya, udah achieved" sambil menjawil hidungku dan tersenyum ganjen.

"eh gila.. gak seharian juga kali, emangnya dia gak kerja, yang ngasih makan gue ntar siapa" jawabku, walau tak urung aku terbahak – bahak juga. Kalau sudah ngobrol dengan mereka ini, memang siap – siap sakit perut, bahkan dua bapak – bapak tua ini saja suka lupa umur kalau bercanda.

"jangan samain sama lo lah Vit.. kasian itu si Eko pantesan suka ngurut pinggang gitu kalau lagi jemput lo ke kantor. Gak lo kasih libur kayaknya suami lo" seloroh pak Benny, yang jelas saja mengundang tawa kami semua, termasuk mas Aksa yan duduk dimeja makan dan mendengar obrolan kami. dia gak terbahak – bahak sih, cuma tertawa biasa sambil melempar pandangan ke arahku dan mengedipkan sebelah mata. Ealaaah...

"ganas Vita sih... mimpi apa Eko dapet binik beringas gini" sambung Rio. "Ta... gue masih patah hati nih.. ah gila lo.. menoreh luka dalam di hati gue. Tanggung jawab Ta kalau gak bisa sembuh ini luka... " sahut Rio asal, dia sambil memegang dadanya dengan kedua tangan, berlagak terluka, tapi mukanya menyebalkan parah. Ya aku gak tahu, dia beneran masih patah hati atau pura – pura. Karena Rio ini orangnya bukan tipe mellow, malahan cengengesan.

"duh ileeh ya maaf deeh... siapa suruh gak gerak cepat. Siapa cepat dia dapat dong.. perempuan itu kayak kereta,man. Gak mau nunggu, maunya ditunggu" selorohku, aku dan Rio memang sudah biasa bercanda seperti itu. Dia memang tidak pernah merasa puas untuk menggoda dan menjahili ku, walau sekarang aku tahu, ternyata ada rasa dibalik itu.

semua serba kilat (pandemic love story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang