KAMU URUSAN AKU

13.2K 1.8K 54
                                    

Sudah dua hari aku gak kirim – kirim makanan ke mas Aksa, dan beliau mulai berdemo. Dikasih sekali kok jadi tuman, minta terus, jadi nyesal.

Aku akhirnya berbelanja ke supermarket, sambil deg – degan semoga Donny gak lagi di titipin salmon atau jenis ikan – ikanan lainnya, lagi. Tapi kalau kali ini di titipin nya terasi, kan bisa ketemu juga ya? bahkan si mbak penimbang buah juga masih disitu, gak inget persis juga ini mbak yang sama atau bukan, karena ketutupan masker. Pakai masker ternyata selain menjaga diri dari penularan virus Corona, juga bisa sebagai alat kamuflase dari orang – orang yang kita kenal, jadi wajahku gak akan viral kalau – kalau pembicaraan ku dan Donny hari itu terekam camera jahil.

Aku memilih untuk memasak rosemarry chicken yang sedang ngetrend itu. Aku buatkan saja sekalian dua ekor, kan awet didalam kulkas tinggal di panasi. Kemarin aku kirimi seloyang macaroni schottel habis dalam dua hari, lalu salmon en croute nya juga langsung ludes sehari. Mas aksa makannya banyak, kayaknya aku nanti bakalan nginep didapur kalau aku menikah dengannya.

Duh menikah, aku jadi antara senang dan tegang, membayangkan ibunya.

Acara belanja selesai, aku kembali kerumah dan langsung membersihkan semua belanjaanku, berganti pakaian dan memulai acara masak memasak. Lumayan juga ternyata ngerjain manggang dua ekor ayam, capek juga. Kurang lebih 2 jam kemudian semuanya selesai, lalu ku tata apik, ayam dan panggangan sayur dan sausnya didalam satu wadah, dan ku kirimkan ke mas Aksa.

Me : sayang, makanannya udah otw ya.

Mas Aksa : oke yang, aku lagi siap – siap juga.

Me : kemana?

Mas Aksa : kerumah bapak ibu.

Me : lah... gak kemakan dong ayamnya? :'(

Mas Aksa : kemakan dong sayang, nanti aku bawa kesana aja, biar bapak ibu ikut icipin.

Haduh, lagi – lagi aku bayangin ibunya yang konon katanya mengerikan itu.

Bisa – bisa ayam panggangku ikut masuk ke tempat sampah, bersama makanan kucing.

Lama mas Aksa gak ada kabarnya setelah dia mengabari kalau ayam nya sudah dia terima. Aku akhirnya memutuskan untuk bermalas – malasan di kamar. Kebetulan pekerjaan sedang tidak banyak, karena memang semakin banyak pekerjaan yang terhambat disana sini, jadinya kami semua stuck tidak bisa mengerjakan apa – apa.

Aku sedang tidur – tiduran sambil membaca novel romantis, yang mengisahkan perjalanan cinta kasih seorang Billionaire dan seorang gadis biasa, dimana si Billionaire nya kepincut setengah mati, setelah bertahun – tahun memilih hidup menjadi seorang Casanova yang penyuka aksi seksual yang agak menyeramkan. Hmm... satu pikiranku waktu membaca novel ini, kok cewe nya yang konon katanya masih virgin itu, sampai dia rela melepas virgin nya dengan si Billionaire ganteng itu, bisa gak jijik ya? mana katanya di pecut – pecut gitu. Aku mendadak bergidik ngeri.

Aku saja waktu itu, jijik membayangkan Donny pernah berpeluh nafsu dengan wanita lain. dan aku tidak bisa membayangkan diriku, memeluk Donny lagi. Rasanya seluruh tubuh Donny sudah ada stempel ICA – ICA – ICA - ICA nya. Iya itu nama perempuan itu, waktu kami akhirnya berbicara berdua di halaman samping rumah, dia menyebut namanya Ica, karyawati baru, masih fresh graduate, memang sedang jadi incaran cowo – cowo dikantor, dan hari itu diajak salah satu teman Donny yang memang begundal habis orangnya, untuk happy hour di karaoke. Ternyata mereka malah jadi berakhir buka botol, dan Donny setelah beberapa tegukan alkohol malah menyelinap keluar berdua dengan perempuan itu. Perempuan itu juga setengah mabuk, begitu juga Donny, dia setengah mabuk.

Waktu itu Donny berusaha meraih tanganku, dan aku tidak mau. Aku jijik. Membayangkan tangan itu sudah bergerilya dengan buas diatas tubuh telanjang wanita lain. kalau mantan istri mungkin aku bisa ikhlas, tapi some random chicks? Eeuuwwww....

semua serba kilat (pandemic love story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang