PELAN - PELAN

21.6K 1.6K 34
                                    

Dua minggu sudah aku dan mas Aksa resmi menikah. Dan sudah dua minggu ini kami bahkan belum mengunjungi rumah mertuaku. Dan anehnya lagi, dalam dua minggu, sudah kurang lebih 4 kali Bapak malah makan siang di apartemen kami.

eh boleh bilang apartemen suamiku ini apartemen kami kan? apapun itu, kunjungan bapak terasa agak janggal saja dimataku.

lucunya lagi, sudah dua minggu ini, mas Aksa justru rutin mengajakku mengunjungi rumah mama dan papa setiap weekend, malah kadang kami bermalam disana. Dan mas Aksa gak pernah sekalipun menanyakan kapan kami melakukan hal serupa dirumah orang tuanya. Padahal setahuku, dibudaya Jawa itu, ada adat dimana pengantin wanita menginap dirumah mertuanya sebagai tanda bahwa dia sudah bergabung secara resmi di keluarga. Tapi aku sedang dalam mode malas bertanya – tanya. Lagipula, kami memang sudah sepakat gak ada acara ngunduh mantu.

Aku memilih untuk fokus pada pembiasaan diriku dengan peran baruku. Istri.

Oh tidak .. tidak...

Walau orang-orang bilang, satu bulan pertama itu adalah masa bulan madu yang paling indah. Tapi gak lepas juga dari urusan shock dengan penyesuaian diri. Bahkan ini belum satu bulan.

Aku bangun tidur dalam rengkuhan lengan kekar, dada berotot dan wangi parfum maskulin yang menggoda iman itu benar adanya, hanya saja pose nya gak se seksi gambaran di novel –novel penipu itu. Padahal aku sudah kadung membayangkan posisinya persis kayak di novel – novel itu. Waktu baru naik ketempat tidur sih benar ya posisinya romantis, kecupan – kecupan diwajah sebagai pengantar tidur. Tapi pas bangun, posisinya sudah bubar jalan, entah aku menjadikan dia guling atau sebaliknya. Seringnya sih dia, sampai badanku pegal semua.

Awal mula menikah aku dikejutkan dengan kebiasaan mas Aksa yang tidur hanya pakai singlet. Iya singlet, mungkin mendingan shirtless sekalian ala – ala novel – novel itu. Ini singlet sama celana pendek belel. Aku berasa dikelonin om –om. bahkan ketika aku mencoba menyembunyikan celana pendek belelnya, dia kecarian dong. Dan bodohnya aku jujur, mau aku ganti yang baru kalau nanti aku ke Transmart untuk belanja. Dan dia misuh – misuh, karena celana itu nyaman banget dipakai tidur. Ya gimana gak nyaman lawong kainnya sudah tipis banget tinggal nunggu sobek.

Aku pun juga gak betah berlama – lama berada didalam rumah dengan lingerie sexy dan night dress sensual, kayak di film – film itu. Sempat mencoba beberapa hari pertama, habis itu badanku kok rasanya kayak masuk angin terus, dan rasanya ribet banget masak nya sayur asem tapi pakai lingerie. Aku terlalu merindukan setelan piyama dan daster bergambar teddy bear dan bebek ku. dan aku akhirnya kembali ke asli nya Ananta. Dasteran, celana pendek, kamisol atau tanktop dan setelan piyama yang jauh dari model menggoda.

Tapi itu hanya satu dari sekian banyak hal yang perlu di ketahui dari pernikahan.

"mas... handuknya..." tegurku, aku sedang mengeringkan rambutku dengan hair dryer saat aku menangkap pemandangan suami seksiku, melempar handuk basah ke atas tempat tidur yang sudah ku rapihkan. Yang ditegur hanya menyeringai saja, walau nurut juga berjalan ke arah jemuran kecil di ruang cuci yang cukup disinari matahari.

Aku berjalan ke kamar mandi, bermaksud untuk mengambil tissue. Lalu aku dikejutkan dengan banjir didepan wastafel, yang membuatku nyaris tergelincir "mas Aksa..." panggilku kesal. Dia selalu saja membuat banjir depan wastafel berikut wastafelnya. Padahal sudah ku bilang berkali – kali untuk mengelap atau mengepelnya lagi, tapi selalu saja dilanggar.

"kenapa lagi sih, sayang..." sahutnya yang juga mulai kesal, dia sudah rapih mengenakan polo shirt dan celana jeans, bersiap untuk video confrence dengan mahasiswanya untuk bimbingan skripsi.

"ini banjir begini sih? Kok gak di lap lagi? Kan aku udah sediakan kanebo tuh disitu, biar kalau habis pakai wastafel dan basah bisa langsung di lap. Terus kamu tuh ngapain sih, sampai banjir ke lantai gini? berenang di wastafel?" omelku, kesal.

semua serba kilat (pandemic love story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang