APA LAGI INI?

9.5K 1.1K 16
                                    

Hari – hari kami berjalan begitu damai. Tidak lagi terdengar soal Nining yang membuat invasi – invasi tidak penting itu. Dan Ibu juga sepertinya sudah mulai tenang – tenang saja. Aku berharap Ibu sudah memikirkan semua kata – kata mas Aksa yang aku tidak tahu apa. Tapi aku percaya bahwa mas Aksa pasti tidak berbuat gegabah ketika kemarin dia disana.

Tadinya aku ingin sekali ikut dan mendampinginya ketika berbicara dengan Ibu, tapi mas Aksa bersikeras menolak. Tadinya aku sempat kecewa, kenapa lagi – lagi harus dirahasiakan dariku?.,

Tapi setelah aku pikir – pikir, lebih baik dia membelaku tanpa aku melihat. Karena, jika aku ada disampingnya ketika dia membelaku, maka akan berkesan aku yang mengendalikannya untuk bergerak membelaku dihadapan Ibunya. Dan itu tidak akan membuat masalah menjadi lebih baik. Bisa – bisa tuduhan semakin melebar kemana – mana.

Dan sekarang, apakah situasinya lebih baik? Yah setidaknya kelihatannya begitu. Semoga saja air ini selalu setenang seperti ini, jangan diam – diam ada pusaran dibawahnya yang diam – diam membesar dan menyedot semua yang ada permukaan. Seperti kata pepatah kan, air tenang menghanyutkan? Walau maksudnya ini untuk ke orang yang diam – diam bisa mencelakai kita.

Tapi benar kan? diamnya Ibu dan Nining tidka boleh ku sepelekan begitu saja.

Begitu kan namanya hidup? sebaiknya aku tetap selalu bersiap – siap untuk berbagai macam hal. Sekarang aku sadar, namanya berumah tangga, selain kita harus optimis dan penuh perencanaan. Kita juga harus selalu siap. Siap untuk segala hal yang mungkin terjadi. Rumah tangga itu harus tahan disegala cuaca.

Siap untuk sukses dan bahagia. Kenapa begitu? Kadang pasangan yang sukses dan selalu bahagia, suka terlena dan menjadi lupa diri. Jangan menjadi pasangan yang lupa diri dan larut dalam kesuksesan dan kebahagiaan itu. Bahagialah seperlunya. Jadi suatu saat, kita juga bisa sedih seperlunya. Jangan menjadi orang lain ketika diatas. Dan menjadi orang bodoh ketika dibawah.

Siap untuk setiap kejatuhan. Karena pada hakikatnya, hidup itu seperti roda yang berputar ( aku yakin sudah banyak yang bilang seperti ini ) manusia akan pernah – walau hanya satu kali dalam hidupnya – merasakan dibawah. Entah apa itu yang berada dibawah, ekonomi rumah tangga, kesehatan, keharmonisan sampai pada hal – hal seperti masalah anak, masalah memiliki keturunan, masalah pertengkaran dengan keluarga dan lain – lainnya. Aku harus siap dengan semua kemungkinan itu. Dan untuk mempersiapkan diri, aku harus bisa menjadi satu kesatuan yang kuat dengan mas Aksa.

Ketika dia lemah aku kuat, dan ketika aku lemah dia kuat. Iya, aku tahu. Gak semudah itu mempraktikannya. Menjadi sabar dan kuat itu memang tidak gampang, karena hadiahnya surga dan pahala, kalau mudah kan hadiahnya kipas angin.

Tapi gak ada salahnya mempersiapkan diri untuk segala cuaca begitu? Kalau kita hidup sehari – hari saja mempersiapkan payung, kaca mata hitam, sunblock lotion, topi, jas hujan dan sepatu boot hanya untuk mempersiapkan diri supaya tetap bisa maju terus disegala cuaca. Aku rasa mental juga perlu di persiapkan seperti itu.

Dan suami istri yang terbiasa kuat bersama, akan siap menghadapi segala situasi bersama juga. Itulah aku dan mas Aksa saat ini,kami sedang ditempa untuk kuat. Aku belajar tetap melihatnya sebagai Aksa Hananto, suamiku, yang harus aku yakinin akan melindungi dan menjagaku. Apapun masalahnya. Selama dia tida menghianati sucinya pernikahan kami.

Dan dia juga belajar untuk tetap melihatku sebagai Ananta, istrinya, yang akan setia mendampinginya dalam kondisi apapun, masalah apapun.

Disinilah kami berdua sekarang, berusaha mengeratkan genggaman tangan kami berdua, agar tidak ada apapun yang bisa melepaskan tautan jemari kami.

***

"ayo aa.. kemarin bilangnya ngerasa gendut.." aku menyodorkan sesuap brokoli dengan saus thousand Island kemulut mas Aksa yang terkatup rapat. Persis seperti menyuapi anak 5 tahun untuk makan sayuran. Mas Aksa memang agak susah memakan sayuran terutama salad. Atau harus aku katakan dia susah sekali disuruh makan salad kecuali salad kentang dan makaroni, yang mana itu gak termasuk katagori sayuran.

semua serba kilat (pandemic love story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang