semua serba kilat (pandemic love story)

RINDU DAMAI

I'm not one to stick around, One strike and you're out, baby

Don't care if I sound crazy, But you never let me down, no, no

That's why when the sun's up I'm stayin', Still layin' in your bed singin'

Ooh, ooh, ooh, ooh

Got all this time on my hands, Might as well cancel our plans, yeah

I could stay here for a lifetime

So lock the door, And throw out the key

Can't fight this no more, It's just you and me

And there's nothing I, nothing I, I can do, I'm stuck with you, stuck with you, stuck with you

So go ahead, And drive me insane

Baby, run your mouth, I still wouldn't change

Being stuck with you, stuck with you, stuck with you

I'm stuck with you, stuck with you, stuck with you, baby

Suara merdu dari Ariana Grande dan Justin bieber menggema memenuhi seisi unit apartemen kami, menemani aku dan mas Aksa yang sekarang sedang bekerja bakti membersihkan apartemen, yang jujur saja, agak sedikit terbengkalai semenjak aksi pertengkaran berseri kami. aku yang sudah tidak demam lagi, dan mas Aksa yang raut wajahnya sudah kembali lebih relax dari pada hari – hari sebelumnya. Bahkan pagi ini kami kembali bangun tidur bersamaan dan saling menyapa sambil tetap bergelung berpeluan, tidak lupa kecupan selamat pagi yang selalu menjadi rutinitas kami. kecuali pada saat kemarin kamu bertengkar tentunya, hanya mas Aksa yang menciumku, aku tidak.

Sungguh damai.

Itulah yang kami rasakan pagi ini. ini adalah pagi terindah, terdamai dan tertenang kami semenjak perang dingin diantara kami beberapa minggu belakangan ini. Ternyata damai itu sangat mahal sekali harganya, saking mahalnya bahkan seluruh harta yang kami punya rasanya tidak akan sanggup membelinya.

Mau dibeli dimana juga rasa damai? Bahkan aparat keamanan paling canggih dan tangguh pun, tidak akan mampu memberikan rasa damai dalam hati kita.

Disaat kalian sibuk menghitung apa yang kita punya dan apa yang orang lain punya, ternyata pada akhirnya hanya damai lah yang kita butuhkan. Apalah arti bisa membeli barang – barang mahal setiap bulannya seperti para sosialita yang kita lihat berseliweran di televisi dan sosial media? Kalau pada akhirnya kita tidak menemukan damai didalam rumah? Didalam keluarga? Didalam pertemanan?.

Apalah arti dari semua itu, kalau kita pulang suami berselingkuh, istri lalai menjaga anak, anak – anak bermasalah, teman yang berhianat, dan keluarga yang meninggalkan bahkan berbicara menyakitkan?

Disaat kita menginginkan kemewahan yang orang lain punya, disitu juga mereka menginginkan kesederhanaan yang kita punya, yang justru terasa mewah untuk mereka. ya, mereka hanya ingin pulang ke tempat yang damai dan nyaman. Bukan seperti pulang ke medan perang.

Yah aku gak munafik sih, kalau mas Aksa kasih aku uang buat shopping – shopping hore gitu ya masa di tolak. Dari suami sendiri ini, bukan dari suami orang lain.

Tapi tetap saja, apa yang sangat kami rindukan beberapa minggu ini adalah suasana damai seperti ini. Mas Aksa yang sedari tadi membantuku membersihkan seisi apartemen sambil sesekali menggodaku. Entah mencubit pipiku, entah mengecup bibirku sambil lewat, entah apalah lagi segala perbuatan isengnya. Dan aku yang sedang merapihkan seisi dapur sambil menyiapkan cemilan untuknya, sambil tertawa melihatnya mengepel sambil berjoget – joget yang tidak sesuai irama lagu yang sedang ku putar ini.