MAU APA DIA?

18.2K 2.6K 92
                                    

Teruntuk kamu, yang penasaran tampak depannya kayak gimana @ AnantaRP

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Teruntuk kamu, yang penasaran tampak depannya kayak gimana @ AnantaRP

Jelas aku terbahak – bahak melihat postingannya di sepagi ini. pak Aksa memang ku akui, bisa membuat wanita ngiler dengan body nya yang super hot dan wajah super gantengnya. Tapi kayaknya gak cukup juga, untuk menggaet seorang Lily Collins.

@ AksaHananto ngareeepppp ini sih pak LOL

@ AnantaRP gak percaya, emang mirip kok. Cuma produk lokal aja, kayaknya sih ada blasterannya dikit.

@ AksaHananto ya foto aslinya doong, gak pake foto Lily Collins juga, paaak.

@ AnantaRP foto aslinya nanti buat kejutan aja, kalau orangnya udah siap di publish.

@ AksaHananto ya'ampun... berat banget kayaknya dia nerima kenyataan harus jadi calon istri bapak?

Aku meletakan ponselku di meja, ingin beranjak mandi, lalu sebuah pesan whatsapp masuk,

Aksa Hananto : nyebelin ya kamu :'(

Dan aku hanya membalas pesannya dengan emoticon tertawa sampai menangis. lalu aku bergegas menuju kamar mandi. Aku menyelesaikan mandiku dalam 15 menit. Aku bukan tipe wanita yang kalau mandi, bisa sampai berjam – jam. Aku mengeringkan rambutku, dan menyisirnya dengan rapih.

Aku memilih sweatshirt bergambar hati di dada, dan sweatpants. Menyiapkan laptopku, di meja belajar dan turun mengambil air minum dalam botol besar.

Semalaman aku menyiapkan materi presentasi, aku kurang tidur, dan badanku rasanya seperti meriang. Sepertinya maag ku belum benar – benar sembuh. Kepalaku juga sedikit pusing.

Aku mencari – cari keberadaan flashdisk ku, seingatku semalam sudah aku simpan lagi didalam kotak pensil, yang ku letakan diatas meja belajar. Aku sedang mencari kesana kemari, sampai ke kolong tempat tidur, aku tidak menemukan keberadaannya. Aku panik.

Karena materi presentasi itu, nantinya harus dibawakan oleh pak Aksa, dalam meeting dengan bu Rhisma, yang terkenal suka mengamuk itu. Mengamuk, karena kata mengomel terdengar too soft for her.

Ponsel ku mengalunkan nada remember me versi Inigo Pascual, dari film animasi kesukaanku Coco. Hhh... Aksa Hananto, kenapa sudah dua minggu ini, segala panggilan telepon dan video call menjadi suatu semacam rutinitas diantar kami? pagi, siang, sore, malam kapanpun kami ada waktu untuk rehat dari bekerja, bahkan kadang sambil bekerja. Dan anehnya, aku juga tidak pernah bisa mengacuhkan panggilan – panggilan teleponnya.

Belum lagi dengan segala AKU-KAMU yang dia ucapkan, tidak perduli aku yang masih bertahan dengan bapak dan saya. Belum dengan segala perhatiannya. Belum dengan segala kekhawatirannya melihatku yang dalam kondisi kurang baik, entah pekerjaan entah kesehatan.

Anehnya, aku seperti membiarkan diriku dalam lingkaran kebingunan ini. apa karena yang bikin bingung ganteng? Aku menggeleng, ini semua karena dia atasanku, jadi aku tidak berdaya menolak. Aku berusaha membenarkan tindakanku, yang membiarkannya terus – terusan berada dalam setiap jengkal hari – hari ku belakangan ini.

semua serba kilat (pandemic love story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang