SAH!

16.2K 1.8K 54
                                    

Tidak usah ku ceritakan secara details lah ya,bagaimana rincian persiapan pernikahanku. Mulai dari kelengkapan data yang ternyata cukup ribet ngurusnya ke RT/RW sampai kelurahan. Pemilihan ballroom hotel, model kebaya dan beskap, pemilihan perias pengantin dan paes nya, pemilihan cincin kawin dan segala tecebelece lainnya.

Lah bilangnya gak mau cerita, tapi curhat juga kan aku jadinya.

Oh iya.. jangan lupakan bagian terserunya adalah, Ibu dan Nining.

Ya... Nining

Bingung kan kalian, siapa calon mempelai wanitanya sebenarnya, kenapa selalu ada dia disetiap langkah persiapan pernikahan ini? aku juga bingung. Tapi selama yang aku lihat di catatan KUA yang terdaftar sebagai calon mempelai masih aku dan mas Aksa, yasudahlah. Tutup mata sejenak dari ulah Ibu dan Nining ini. sampai jumpa di episode selanjutnya.

Setiap kali Ibu diminta terlibat, disitu selalu ada Nining. Dan entah kenapa Nining sering sekali datang kerumah Ibu dan Bapak. Entah apa yang dia lakukan disana. Dan sejak itu, mas Aksa pun seperti malas pulang, hanya beberapa kali ketika ada yang benar – benar harus diantar, itu pun tidak pernah lebih dari satu jam lalu dia bergegas pulang. Selebihnya dia hanya menelpon atau ber video call untu menyampaikan update.

Terakhir kali aku kerumah bapak dan Ibu untuk menyerahkan undangan jatah bapak dan Ibu, Nining pun ada disitu. Sepertinya perempuan ini memang di setting untuk selalu ada ditengah – tengah aku dan mas Aksa. Dan dia tampak suka rela dan senang hati, menjadi benalu diantara kami.

Dia yang berbuat, kenapa aku yang malu ya melihatnya sebagai sesama wanita? Mohon maaf, tidak tahu malu. Eh gak usah minta maaf sih, memang tidak tahu malu.

Aku tidak tahu ada misi apa dibalik semua ini. mas Aksa sudah kudesak tetap tidak mau bercerita. Katanya fokus saja ke persiapan. Tapi aku masih merasa curiga dengan gelagat mas Aksa. Dia malah sibuk memerintahkan aku mulai mencicil memindahkan barang ke apartemen nya, karena memang kami akan tinggal disana setelah menikah.

Aku gak mungkin tanya ke mbak Astrid atau bapak. Aku belum se akrab itu dengan mereka. dan aku gak mau, malah kesannya aku sang pembuat onar.

Setelah Ibu yang mencak – mencak karena tidak bisa mengundang seluruh kerabat perningratannya di Solo, dan mulai mencak – mencak karena acara ini berkesan dipaksakan dan tidak menghormati keluarga besar. Akhirnya mbak Astrid mengetok palu dengan memutuskan, seluruh keluarga Solo akan di kirimi souvenir berupa selendang batik yang satunya di banderol sekitar 500 ribu, lengkap dengan ring scarf cantik, dan sebuah kartu pemberitahuan walimah pernikahan. Jadi tidak ada keluarga yang merasa tidak diberi tahu kalau diselenggarakan pernikahan mas Aksa.

Aku sempat terperangah dengan satu box souvenir yang kalau di total keseluruhannya mencapai 650ribu itu. Aku merasa itu berlebihan, aku sempat menanyakan mas Aksa, apa itu gak apa – apa?

'dari pada Ibu bikin kacau terus, lebih baik kita korban uang'

Dan kalau dari cerita mas Aksa, pada dasarnya saudara – saudara dari Ibu itu, hanya gila di apresiasi berlebihan saja. selalu merasa harus di sanjung dan di hormati dalam kadar over dosis, jadi pemberian souvenir exclusive seperti itu, cukup menggantikan lah. Ini atas penjelsan mbak Astrid loh ya, bukan aku ngarang – ngarang sendiri. Apalagi mbak Astrid khusus menyewa seorang artist tulisan untuk menuliskan personal greetings card dengan sebuah kartu berwarna cokelat muda yang lembut dan tinta emas yang elegan, dan tulisannya pun begitu indah dan cantik, bukan asal ketik lalu print, ini benar – benar ditulis tangan satu persatu. Sungguh merepotkan sekali.

Aku sendiri, memilih tea pot dan sepasang cangkir bermotif batik yang dikemas dalam box yang apik, sebagai souvenir beserta kartu pemberitahuan walimah pernikahan. Kartu biasa saja yang hanya modal di print dan di tempel selayaknya souvenir pada umumnya. Untuk di kirimkan pada rekan – rekan kantor dan beberapa teman – teman. Tidak banyak, hanya sekitar 100an orang yang ku kirimi.

semua serba kilat (pandemic love story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang