The Wizarding world
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Fantasy, romance, Thriller, and fanfaction.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Welcome
And
Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.ENJOY
.
.
.Sebuah kerajaan megah berdiri begitu agung diatas bukit dengan ukiran emas dan perak disekelilingnya, serta sebuah patung naga berwarna emas melingkar apik di salah satu menara yang menjulang tinggi—seakan naga itu yang menjaga istana sepanjang siang dan malam.
Tujuh menara bundar disana terlihat mampu mengerdilkan semua yang ada di bawah, kemudian dihubungkan oleh dinding yang lebih rendah dan besar, dengan Jendela-jendela kecil tersebar luas di sekeliling nya dalam bentuk yang terlihat sangat simetris.
Sebuah gerbang besar dan pintu logam tinggi, berdiri kokoh di depan sana. Serta sebuah jembatan logam yang menjadi satu-satunya jalan untuk melewati parit yang terbentang luas disekeliling istana. Dan juga menjadi pembatas antara hutan di luar gerbang kerajaan—yang diterangi oleh patung-patung bercahaya serta menambah suasana elegan--untuk Kerajaan ini, yang jelas telah ada selama ribuan tahun dan tidak mungkin runtuh dalam waktu dekat.
Mengingat kerajaan inilah yang menjadi satu-satunya kerajaan terbesar di Negeri ini.
suara riuh tapak kuda terdengar di sepanjang hutan. Hutan itu sangat besar, gelap, dan subur. Sesekali terdengar perpecahan suara milik penghuni hutan ini—dengan aroma khas memenuhi udara sekitar, ditambah suara percikan air dari sungai terdekat.
tapak kuda itu berlari dengan kecepatan stabil membelah jalan setapak didalam hutan bersamaan cahaya yang mencoba masuk diselah selah daun yang menutupi.
Sosok itu memelankan laju kudanya, saat melihat seekor rusa besar dengan tanduk yang bertengger apik diatas kepala, berdiri tenang menyantap buah dan dedaunan disana tanpa mengetahui ada sesuatu yang sedang mengincarnya saat ini.
Iris emas tajam itu menatap penuh minat pada rusa itu. Kemudian mengambil busur dan anak panah berbahan emas putih yang tersimpan apik dibelakang punggung nya, lalumengarahkannya pada rusa itu--
wussh
anak panah itu dilepaskan kemudian melesat cepat menusuk tepat di jantung rusa yang kini terguling lemah dengan darah mengalir. Membuat seringai muncul dibibir tebalnya serta rahang tegas yang mendominasi dan hidung bengir yang menambah pesona dan ketampanan dimilikinya.
Suasana hutan yang sunyi dengan pencahayaan yang sangat minim—walau matahari masih bersinar diatas sana. Membuat sosok pemilik iris emas itu terdiam, ketika pendengarannya yang sangat tajam dapat menangkap suara tapak kuda dari jarak yang cukup jauh.
Dalam sekali hentak sosok itu turun dari atas kudanya, kemudian mengangkat tangan kanannya ke udara sambil mengumamkan mantra dengan iris emas menatap tajam sekitar.
bersama dengan selesainya mantra diucapkan, seketika cahaya emas muncul kemudian berubah menjadi sebuah tongkat emas dengan warna hitam mendominasi ukiran naga yang terhias apik disana.
tapak kaki kuda itu semakin terdengar memecahkan kesunyian serta suara riuh dari pepohonan ketika burung-burung berterbangan--membuat iris tajam berwarna emas itu semakin waspada.
Sosok itu menghentakkan sekali tongkatnya ke atas tanah, angin mulai berhembus kencang dengan daun-daun yang berjatuhan dan suara riuh yang mendominasi. Angin menerpa rambut berwarna blonde miliknya. Raut wajah itu terlihat begitu datar dengan tatapan mengidimitasi siap menyambut musuh yang berani mengikutinya.
Sosok itu kembali mengumamkan mantra, menyembunyikan iris tajam berwarna emas miliknya, kemudian perlahan cahaya muncul diatas tongkat magis-nya bersama angin yang semakin berhembus kencang, mengantar awan mendung menutupi langit dengan sempurna.
Kedua mata monolid itu perlahan terbuka dan memperlihatkan lagi iris tajam yang kini telah berubah menjadi warna merah pekat--serta seringai seram terukir diwajahnya. Mengarahkan tongkat itu ke arah pepohonan yang berada tidak jauh dihadapannya lalu menumbangkan nya hanya dalam satu kediapan mata.
Seringai kembali muncul ketika irisnya menangkap seseorang yang kini tampak terkejut ketika pohon besar itu tumbang, kemudian mengarahkan tongkatnya--lalu mengangkat paksa orang yang berani mengikutinya.
"Apa yang kau lakukan?."
suara barithone menggema disepanjang hutan bersamaan angin kencang yang tadi berhembus seketika berhenti, seakan menghipnotis seluruh benda dan makhluk hidup. Iris merahnya menatap tajam ke pada penyihir yang kini melayang ke udara.
Helaan nafas kasar terdengar dengan iris merah semakin menatap tajam, seketika membuat tubuh penyihir itu terasa terbakar. "Aku akan melepaskanmu—" memberikan jeda dikalimatnya, kemudian kembali menyeringai dan berhasil membuat tubuh penyihir itu semakin terangkat tinggi ke udara. Mencoba memberontak untuk terlepas dari cekikan itu, namun semua sia-sia.
"—saat kau sudah menjadi abu."
Seketika suara jeritan menggema diseluruh hutan, tubuhnya terasa terbakar dan perlahan berubah menjadi abu yang terbawah pergi oleh angin—yang kembali berhembus ketika waktu kembali dijalankan.
"Your Highness!"
Teriak seseorang membuat sosok itu menutup kedua matanya, bersama angin yang berhembus dan membawa pergi awan mendung yang menutupi langit. Ia kembali mengumamkan sebuah mantra hingga tongkat magis dipegangnya menghilang menyisakan serpihan cahaya hitam dan emas.
Dan sosok itu kembali membuka kedua matanya, lalu memperlihatkan iris tajam yang kini telah kembali menjadi warna emas mengkilap.
"Your Highniess, anda baik-baik saja?." Tanya salah seorang pengawal, membuat sosok itu mengangguk singkat, kemudian kembali menaiki kuda hitam miliknya."Kembali ke istana." ucapnya dingin dengan suara tegas, kemudian memacukan kudanya cepat untuk kembali ke istana dan menyudahi acara berburu yang sempat terganggu karna seorang penyihir yang berani masuk ke wilayahnya.
.
.
.
.
.
.TBC
Gimana gess next or no?
Hihi💜
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wizarding World || Secret of the past
Fantasy[Completed!] Dunia itu tersembunyi di dimensi lain, hanya diketahui sebagai mitos dan dongeng sebelum tidur. Namun, terjebak atau takdirlah yang membawanya. Ketika sebuah portal terbuka ditengah gelapnya malam dan membawa masuk seorang gadis pemilik...