Masalah Pertama

9.1K 598 2
                                    

Part 8

—Happy Reading—



"Sean!" panggil Zea ketika mendapati laki-laki itu masih bergelung dengan selimutnya.

Berdecak Zea mulai merangkak menaiki kasur, dilihatnya Sean yang masih menutup matanya rapat.

"HEHH KEBOO BANGUNN!" teriak Zea di kuping Sean.

Lengguhan terdengar dari bibir laki-laki itu. Mengerjap, matanya mulai terbuka menyesuaikan cahaya yang masuk ke retinanya.

"Ini masih pagi hobi banget sih koar-koar," decak Sean dengan suara khas bangun tidurnya.

Tak terima, Zea memukuli tubuh Sean keras. "Buka mata lo lebar-lebar ini udah siang bego!"

Sean melongokan kepalanya ke arah jendela. "Masih mau bilang pagi?" ucap Zea bersedekap dada.

Srek...

Brugh...

Gerakan Sean yang tiba-tiba bangkit dari kasur sama sekali tak terduga membuat Zea yang tak siap berhasil terhuyung ke belakang di susul wajahnya yang tertimpa selimut.

"Sean bangke!"


***




Seorang laki-laki dengan seragam berantakan khasnya berdiri sambil berdecak tak suka.

"Bu ayolah, saya telat cuma hari ini doang kok!" ucap Laki-laki itu mengintrupsi kegiatan wanita paruh baya berkaca mata bernama Welis yang sedang menerangkan sebuah materi.

"Coba ulangi ucapan kamu itu Asean," tatap Bu Welis pada Sean yang sedang berdiri di pojokan kelas.

"Yang mana Bu?" tanya Sean yang membuat Bu Welis menatap semakin tajam pada Sean.

"Ohh... yang saya bilang saya itu ganteng tiada tara?" tawa siswa-siswi di kelas  pecah saat mendengar ucapan Sean yang sungguh narsis.

Napas Bu Welis mulai tak beraturan. Menatap tajam pada Sean siap mengeluarkan sesuatu yang jika di sebuah kartun akan ada gambaran asap di kepalanya yang sudah mengepul.

"TEMUI SAYA SETELAH PELAJARAN SAYA BERAKHIR ASEAN!!"

Empat orang laki-laki sedang berkumpul di satu meja yang tersedia di kantin. Tawa menghiasi obrolan diantara mereka.

"Ahahaha... sumpah kalo di vidio terus di masukin ke tok-tok langsung viral tuh Bu Welis," ucap Geo tak kuasa saat mengingat kembali bagaimana ekspresi dari Bu Welis tadi.

"Iya lo semua ketawa gue nih yang kena dampratnya," dengus Sean.

"Diapain lo di ruangan Bu Welis?"
tanya Arthur penasaran saat tadi Sean yang sudah berniat kabur karena enggan untuk menghadap Bu Welis namun harus gagal karena guru itu lebih gesit menyeret Sean agar tak berani kabur.

Berdecak Sean menjawab. "Lo tahu sendiri Bu Welis gimana kalo udah ceramah, panjangnya melebihi jalan tol. Rasanya kuping gue bakal copot kalo gue gak cepet-cepet kabur pas dia ijin ke toilet."

(Not) Bad Marriage [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang