Part 2
"Sean!" panggilan itu membuat Sean yang kini memakai jaket hitam dengan jeans birunya menoleh mencari asal suara.
Setelah menemukan keberadaan teman-temannya yang sedang duduk di salah satu pojok kafe Sean langsung saja berjalan menghampiri.
"Sorry telat," ucap Sean pada teman-temannya sambil mendudukan diri di kursi yang tersedia di kafe itu.
"Gimana sama urusan lo?" tanya Arthur sambil menoleh menatap Sean.
Setelah meminum kopi yang entah milik siapa Sean menyandarkan punggungnya. Rautnya mulai berubah ketika tahu maksud dari Arthur.
Masalah perjodohannya, tapi Sean tak menyebutkan urusan yang di maksud Arthur secara gamblang. Bisa-bisa teman-temannya memilki pemikiran yang bercabang saat tahu Sean akan menikah secara mendadak.
"Untuk sekarang aman," jawab Sean seadanya.
"Masalah apa emang? Sama anak IPA lagi?" tanya Geo ikut mendengarkan.
Sean terkekeh. "Anak IPA? Gue basmi sendiri juga musnah," sombong Sean.
"Ngomong-ngomong soal anak IPA, kemarin katanya ada anak IPA yang kena buli anak IPS," ucap Arthur.
"Anak IPS mana yang ngebuli?" tanya Geo.
"Gue gak tahu pasti tapi yang jelas anak IPA langsung meradang dan nyalahin kita," jawab Arthur.
"Lha? Kok gue gak tahu?" heran Geo.
"Gue juga baru tahu tadi dari si Adit niatnya dia mau lapor ke Sean tapi karena dia ada urusan makanya ngomongnya ke gue. Katanya anak yang kena bulinya sampe masuk RS," ucap Arthur.
"Kapan kejadiannya?" kini Sean yang giliran bertanya.
"Tepatnya kemarin si anak IPA itu katanya di temuin di toilet cewek. Dan kondisinya parah abis"
"Terus? Bukti kalo yang nge-buli anak IPA itu adalah anak IPS ada?" tanya Sean lagi.
Arthur memukul meja cukup keras. "Ya itu masalahnya, gak ada. Cuma cewek itu yang tahu siapa yang udah buli dia."
"Terus kalo emang gak ada bukti yang pasti, kenapa malah nyalahin anak IPS jirr!" geram Geo.
"Ya mungkin karena IPA sama IPS yang selalu tengkar, orang-orang beranggapan kalo emang iya anak IPS yang buat."
Sean terdiam begitupun dengan yang lainnya sibuk dengan pikirannya masing-masing.
"Ini ada yang jebak kita, sengaja bikin anak IPA sama anak IPS gak akan pernah akur," ucap Rigel yang sedari tadi hanya diam mendengarkan.
Sean menoleh menatap Rigel lalu beralih pada Arthur. "Lo udah coba tanya anak-anak siapa yang udah buli anak IPA itu?"
"Gak ada yang ngaku, mereka bilang gak pernah cari masalah setelah lo bilang buat gak macam-macam dulu," jawab Arthur.
"Korbannya bilang anak IPS yang buat?" Geo kembali bersuara.
"Katanya dia masih trauma makanya belum ada yang tanya. Pihak sekolah juga ngewanti-wanti biar gak ada yang bahas masalah itu lagi," jelas Arthur sesuai dengan apa yang di dengarnya dari Adit tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Not) Bad Marriage [END]
Teen Fiction17+ - Menikah untuk Berubah atau Menikah untuk Berulah - Aeris Florenzea, nakal, pembuat onar, bulak-balik ruang BK, dan itu sudah biasa. Asean Vareri Ocean, nakal, pembuat onar, bulak-balik ruang BK, tawuran, bolos, dan bagi Sean pun itu sudah bias...